New York (ANTARA News) - Harga minyak menguat untuk ketiga hari berturut-turut pada Jumat waktu setempat, didukung oleh data positif pembangunan rumah AS yang dapat menyediakan sebuah pengangkat untuk ekonomi yang terjerumus ke dalam resesi.

Seperti diberitakan AFP, kontrak berjangka utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Agustus, naik 1,52 dolar AS menjadi ditutup pada 63,56 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman September menguat 1,63 dolar AS menjadi untuk menetap pada 65,38 dolar AS per barel.

Kontrak Agustus berakhir Kamis pada harga 62,75 dolar AS.

Kontrak berjangka New York, yang menunjukkan sedikit arah pada pembukaan pasar, melesat naik lebih dari 3,0 persen setelah pemerintah AS melaporkan "housing starts" (data bulanan yang menghitung jumlah pembangunan unit perumahan baru -red.) dan ijin pembangunan melonjak pada Juni, memberikan kesan kemerosotan real estat berkepanjangan mungkin berkurang.

Departemen perdagangan melaporkan pembangunan awal rumah milik pribadi naik 3,6 persen pada Juni ke tingkat penyesuaian berkala 582.000, laju tercepat sejak November.

Ijin pembangunan melonjak 8,7 persen menjadi 563.000, melampaui konsensus proyeksi 524.000.

Laporan Juni "lebih menambah kepercayaan bahwa resesi sedang datang ke sebuah akhir," kata Joel Naroff dari Naroff Economic Advisors.

Mike Fitzpatrick dari MF Global mencatat bahwa perdagangan tipis di New York jelang akhir pekan mungkin melebih-lebihkan harga dan beberapa pembelian kemungkinan "sebuah perlindungan" terhadap berita tak terduga pada akhir pekan.

Kekacauan berkepanjangan di produsen minyak Iran setelah pemilihan presiden juga mendukung harga, tambahnya.

Setelah turun dari 73,50 dolar AS menjadi di bawah 60 dolar AS selama dua minggu, minyak mentah sekarang telah naik lebih dari empat dolar AS dalam tiga sesi.

"Bila Anda bercermin pada ayunan keras di pasar minyak, anda benar-benar bisa melihatnya sebagai refleksi dari sudut pandang perbandingan, karena kami berada dalam resesi dan bagaimana kita mengakhiri terowongan resesi," kata Phil Flynn dari PFG PFG Best Research.

"Poin tengah dari tahuni adalah meningkatkan harapan bahwa akhir resesi sudah dekat, namun keprihatinan atas pengangguran terus melembuntukan terlalu banyak optimisme."

Fitzpatrick mengatakan dia tidak berpikir pasar minyak telah rally berjalan kaki.

"Semua orang setuju bahwa harga tidak mencerminkan dari fundamental," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009