Madrid (ANTARA) - Kepolisian Spanyol menangkap seorang pria asal Maroko di Barcelona, yang diduga memiliki kaitan dengan ISIS dan berencana melakukan serangan.

Pasukan Guardia Civil mengatakan pihaknya menangkap pria tersebut, yang dianggap sangat radikal, setelah penyelidikan gabungan digelar bersama pasukan keamanan di Maroko dan Amerika Serikat.

"Tersangka berniat melakukan aksi teror, yang informasi lengkapnya tidak diketahui," kata polisi melalui pernyataan, Jumat.

Hubungannya dengan ISIS sudah terjalin selama empat tahun, kata polisi, meski ia belum menunjukkan tanda-tanda radikal apa pun hingga saat ini.

Setelah Spanyol memberlakukan penguncian akibat COVID-19 pada 14 Maret, hasrat sang tersangka terhadap gerakan ISIS kian menggebu, menurut polisi.

Sejak itulah, ia mengucapkan janji setia kepada ISIS dan menyatakan kebenciannya terhadap Barat di media sosial, katanya.

Tersangka juga melakukan sejumlah perjalanan rahasia di sekitar kota, tempat yang polisi yakini bahwa ia sedang mencari calon target serangan.

Menurut polisi, ia sepertinya telah menanggapi panggilan dari kelompok ISIS bagi pengikutnya di Barat untuk melakukan serangan di negara tempat ia tinggal.

Pada April, pasukan keamanan di Kota Almeria mengamankan seorang penyanyi rap asal Inggris, yang buron setelah berperang demi kelompok tersebut di Irak dan Suriah.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jerman tangkap empat warga Tajikistan diduga rencanakan serangan

Baca juga: Berniat bunuh Pangeran George, warga Inggris pendukung ISIS dipenjara seumur hidup

Baca juga: Mahfud: Paspor ISIS eks WNI akan diblokir


Kepala BIN sebut risiko tak memulangkan eks ISIS sudah diperhitungkan

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020