Salah seorang tamu di kamar 1507 hotel JW Marriott, Saprial, mengaku kesulitan saat mengambil barang-barang berharga miliknya yang masih tertinggal di dalam kamar hotel.
"Pak kapan saya bisa masuk ke kamar saya. Ada barang-barang saya yang masih tertinggal," tanya Saprial kepada petugas keamanan Hotel JW Marriott.
Namun keinginan Saprial ditolak petugas keamanan setempat dengan alasan masih dilakukan evakuasi terhadap korban ledakan di dua hotel itu.
"Maaf, untuk sementara ini belum bisa," kata salah seorang petugas.
Hal yang sama juga dialami tamu JW Marriott lainnya, Andi yang sudah beberapa kali meminta izin untuk masuk ke hotel, tapi tetap saja tidak diperkenankan petugas.
"Sudah dua kali saya minta diizinkan masuk ke dalam, tapi petugas tidak mengizinkan," ujarnya.
Ledakan bom tersebut terjadi sekitar pukul 07.45 WIB dengan sasaran pertama di Hotel JW Marriot, kemudian disusul di Hotel Ritz-Carlton Jakarta.
Hanya saja ledakan tersebut tidak diiringi dengan munculnya kebakaran atau kobaran api yang menyebar.
Informasi terakhir yang dihimpun ANTARA, terdapat sembilan korban tewas dan 52 orang luka-luka yang terdiri dari warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA).
Para korban ledakan bom itu dibawa ke sejumlah rumah sakit antara lain RS Jakarta, RS Metropolitan Medical Center (MMC), RS Medistra, RS Kramat Jati dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009