Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah negara seperti Australia, Jepang, AS dan Selandia Baru, mengutuk serangan berbahan peledak di Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7) pagi.
Perdana Menteri (PM) Australia Kevin Rudd mengutuk serangan bom yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.
Terkait itu, Ruud juga menawarkan bantuan tenaga investigasi untuk mengusut tuntas kejadian yang menewaskan delapan orang dan 53 lainnya luka-luka.
Kepolisian Federal Australia juga menawarkan bantuan dalam hal forensik, identifikasi korban dan melawan terorisme.
PM Rudd menuturkan, serangan bom tersebut membuka kembali kenangan mengerikan bagi warga Australia akan serangan bom di Bali serta serangan bom lainnya di Indonesia dan dunia.
"Ini serangan terhadap kita semua dan kita sedang berurusan dengan beberapa orang yang sangat jahat," ujar Rudd.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang, Yasuhisa Kawamura menyatakan pemerintahnya turut berduka dengan peristiwa ledakan di dua hotel berbintang lima di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Perwakilan Pemerintah AS di Jakarta, menyatakan mengutuk serangan bom tersebut dan meminta seluruh warganya di Indonesai untuk berhati -hati dan melaporkan kembali dirinya pada setiap perwakilan AS di setiap wilayah RI.
"Kami menyampaikan duka cita mendalam bagi para keluarga korban, dan mengutuk keras insiden tersebut," kata pejabat kedutaan AS di Indonesia Perry.
Perdana Menteri Selandia Baru John Key menyampaikan duka cita mendalam kepada para keluarga korban ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.
Pemerintah Selandia Baru juga mengutuk serangan itu yang menyebabkan satu warga negaranya tewas yakni Tim MacKay yang merupakan Presiden Direktur PT Holcim Indonesia.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009