Borobudur (ANTARA News) - Kalangan seniman melakukan performa "Bom Cinta" dari kaki Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk mengungkapkan solidaritas terhadap korban bom di Jakarta, Jumat.

"Performa ini untuk mewujudkan keprihatinan atas tragedi bom di Jakarta, hari ini (17/7)," kata Penasihat Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI), Dedy Paw, usai performa "Bom Cinta", di Borobudur, Jumat (17/7) sore.

Sejumlah seniman KSBI membalut seluruh tubuh dengan kain warna hitam melakukan performa selama sekitar satu jam itu di bawah tangga sebelah timur Candi Borobudur.

Sekitar tempat itu tampak dihias dengan taburan bunga mawar warna merah dan putih, tatanan puluhan lilin. Dua seniman terlihat menabuh jimbe dan gong untuk mengiringi performa.

Dedy Paw yang juga pelukis bersama pelukis setempat lainnya, Alexander Ming, melukis di kanvas masing-masing. Lukisan karya Dedy bertajuk "Bom Cinta" sedangkan lukisan Ming bertajuk "Ah".

Sejumlah seniman mengangkat properti berbentuk apel raksasa berwarna putih keperakan dengan dihias sumbu, sedangkan seorang lainnya membakar sumbu itu seakan menggambarkan bom akan meledak.

"Jangan kirimi kami bom kematian, hujani kami bom cinta, supaya hidup penuh dengan damai dan tenteram, penuh kasih sayang," kata Dedy yang dikenal sebagai pelukis dengan obyek apel itu.

Para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri yang hendak naik ke Candi Borobudur terlihat menghentikan langkahnya untuk menyaksikan performa tersebut.

Seniman anggota KSBI, Umar Khusaeni, mengatakan, seniman Borobudur bersama beberapa seniman lain dari sejumlah kota yang sedang menggelar pameran seni rupa bertajuk "Sang Raja" di ruang terbuka, di Taman Lumbini, sebelah timur kaki Borobudur menungkapkan keprihatinan atas tragedi bom di ibu kota, Jakarta, melalui performa itu.

"Ini bentuk kami mengungkapkan keprihatinan, duka Indonesia yang seakan tidak pernah berakhir," katanya.

Mereka yang tidak bertanggungjawab dan melakukan peledakan bom di Jakarta itu, katanya, hendaknya menyadari bahwa tindakan pengecutnya merugikan banyak orang.

Ia mengatakan, peledakan itu sebagai tindakan bodoh.

"Kami mendoakan agar mereka sadar, mengubah perbuatan buruk menjadi baik," katanya.

Para seniman itu kemudian melakukan prosesi jalan kaki dari bawah tangga masuk Candi Borobudur menuju Taman Lumbini sambil mengusung dua lukisan tersebut.

Ledakan bom terjadi di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton di kawasan bisnis Mega Kuningan, Jakarta, pada waktu yang hampir bersama, sekitar pukul 07:45 WIB, mengakibatkan sejumlah orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009