Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua partai Gerakan Indonesia Raya (Gerinda) Fadli Zon menilai pernyataan Presiden Susoli Bambang Yudhoyono tentang kaitan bom di Mega Kuningan dengan Pemilu Presiden 009, sangat spekulatif.

"Pernyataan itu kan belum didasari penyelidikan yang mendalam. Tuduhan itu spekulatif, itu jauh dari sifat kenegarawanan dan saya kira tak akan selesaikan persoalan," katanya di Jakarta, Jumat.

Fadli zon menambahkan, pernyataan SBY dapat dinilai sebagai langkah mengambil manfaat politik dari aksi ledakan bom tersebut.

"Ini adalah pernyataan provokatif dan memperkeruh suasana. Karena harusnya pemerintah membantu merawat korban, serta investigasi terhadap teroris," katanya.

"Seolah-olah ada usaha untuk menduduki KPU, itu terlalu dini dan cenderung ambil keuntungan politik saat investigasi belum dilakukan," kata Fadli.

Pada kesempatan itu, ia menyampaikan Gerindra menyampaikan belasungkawa kepada para keluarga korban atas kejadian yang menewaskan sembilan orang dan 55 lainnya luka-luka.

Dalam jumpa persnya, Presiden Yudhoyono mengaku mendapat ancaman-ancaman terkait Pilpres 2009.

Bahkan, ada ancaman agar Yudhoyono tidak dilantik. Karena itu Presiden meminta kepada aparat Polri dan lembaga-lembaga penegakan hukum untuk meneliti apakah bom di Marriott dan Ritz Carlton itu terkait dengan hal itu atau tidak. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009