Surabaya (ANTARA News) - Honda sulit mengantisipasi lonjakan permintaan pasar terhadap mobil saat Lebaran mendatang, ini karena pihaknya salah memprediksi bahwa kondisi perekonomian Indonesia dinilai belum pulih.
"Kami akui, selama ini kami salah prediksi. Buktinya, penjualan mobil terbaru Freed sampai mengalami inden hingga 750 unit. Padahal, sebelum peluncuran mobil tersebut jumlah pemesannya hanya 549 unit," kata Direktur Honda Surabaya Center (HSC) PT Isyana Mobil Surabaya Indah, Rudy Surjanto, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, kesalahan prediksi ini membuat pabrikan merasa kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin tinggi. Apalagi, dalam menambah kapasitas produksi di pabrikan kami minimal membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
"Karenanya, kami tidak bisa membayangkan besarnya permintaan pasar saat Lebaran yang jatuh pada bulan September ke depan," ujarnya.
Kehabisan stok ini, jelas dia, sempat terjadi saat triwulan I/2009 lalu. Waktu itu, stok untuk Honda Civic di wilayahnya hampir tidak ada sama sekali. Saat itu, ia juga merasa kebingungan harus mengambil produk pesanan konsumen darimana.
"Untuk itu, kami selalu berkomunikasi dengan pihak pabrikan agar mempercepat proses produksi. Setidaknya, penambahan produksi itu bisa selesai pada bulan Oktober mendatang," katanya.
Jika pabrikan bisa mencapai target penambahan produksi itu, ia optimistis, revisi target penjualan yang dipatok oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun ini bisa tercapai.
"Awal tahun 2009, Gaikindo menargetkan penjualan mobil secara nasional 300.000 unit. Akan tetapi, targetnya naik menjadi 420.000 unit seiring membaiknya daya beli masyarakat sejak April lalu," katanya.
Akibat salah prediksi itu, "Operation Manager" HSC, Wendy Mihardja, menambahkan, kini "market share" nya selama semester I/2009 di Jatim turun menjadi 7,16 persen. Sementara itu, pada periode sama tahun lalu "market share" nya bisa mencapai 9 persen lebih.
"Namun, kami tetap optimistis dengan membaiknya daya beli pasar tersebut penjualan hingga akhir tahun ini dapat tercapai 5.500 unit," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009