Jakarta, 17/7 (ANTARA) - Departemen Keuangan Republik Indonesia hari ini mengadakan seminar nasional di mana Indonesia dan Australia akan berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai kebijakan ekonomi 'hijau' dan perubahan iklim di tengah keadaan krisis finansial global. Seminar dengan judul 'Financial Crisis, Green Growth & Climate Change' diselenggarakan di Jakarta, 16 Juli 2009.

Seminar yang menampilkan Professor Ross Gregory Garnaut, seorang ekonom terkemuka asal Australia yang juga merupakan ahli dalam bidang perubahan iklim dan berperan besar dalam perkembangan kebijakan perubahan iklim di Australia ini merupakan langkah yang berharga bagi Indonesia dan Australia untuk berbagi pengalaman mengenai respons terhadap perubahan iklim, sarana pembelajaran bagi kedua belah pihak mengenai perkembangan kebijakan perubahan iklim serta menjaga momentum isu perubahan iklim ini, terutama selama masa sulit yang dihadapi dunia saat ini. Seminar ini juga menampilkan panelis-penelis terkemuka, yaitu: Professor Armida Alisjahbana (Fakultas Ekonomi Universitas Pajajaran), Dr. Ing. Ilhamy Elias (Kamar Dagang dan Industri Indonesia), dan Moekti H. Soejachmoen (Yayasan Pelangi, salah satu LSM Indonesia yang terdepan dalam bidang lingkungan hidup).

Acara ini merupakan bagian dari usaha Departemen Keuangan dalam menyelaraskan kebijakan ekonomi dan perubahan iklim yang sehat. Bekerja sama dengan instansi terkait, Departemen Keuangan saat ini sedang mengembangkan 'Green Paper' atau 'Dokumen Hijau' yang berfokus kepada ekonomi dalam kebijakan perubahan iklim dan akan memuat saran-saran tentang pembangunan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan dan dengan platform perubahan iklim yang sehat serta opsi kebijakan yang spesifik yang dapat diterapkan Indonesia dengan cepat.

Indonesia juga memainkan peran penting dalam diskusi global mengenai perubahan iklim. Salah satunya adalah terselenggaranya World Ocean Conference serta Coral Triangle Initiatives pada bulan Mei 2009 yang lalu di Manado, serta UN Climate Change Meeting di Bali pada tahun 2007 sebagai pendahuluan Konferensi Copenhagen, yang akan mendiskusikan penggantian Protokol Kyoto yang akan habis masa berlakunya pada tahun 2012.

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Harry Z. Soeratin, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Departemen Keuangan

Pewarta:
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009