Semarang (ANTARA News) - Menyusul ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat pagi, hotel-hotel di Semarang dijaga oleh polisi dan satuan pengamanan.
"Setelah kami melihat ada berita ledakan bom Jumat (17/7) pagi, kami langsung mendapat instruksi untuk menambah pengamanan hotel," kata Public Relation Manager Patra Semarang Convention Hotel, Dyah Pitaloka, di Semarang, Jumat.
Dyah mengatakan, dari internal hotel pengamanan hotel ditambah dua kali lipat dari sebelumnya yang hanya berjumlah tiga personel.
"Biasanya satu shift tiga orang, sekarang menjadi dua shift langsung," katanya.
Polda Jateng juga menerjunkan 10 personelnya untuk menambah pengamanan di Patra Semarang Convention Hotel Jalan Sisingamangaraja Candi Baru, Semarang.
Dyah mengaku, sejauh ini pelayanan di Hotel Patra berlangsung normal dan tidak ada ketakutan dari para penghuni hotel maupun dari pegawai hotel.
"Sejauh ini stabil. Tidak ada ketakutan. Meskipun begitu, kita tetap waspada," katanya.
Ia menjelaskan, sebenarnya di hotel berbintang lima ini jarang mendapat tamu dari warga negara asing. Penghuni hotel mayoritas bersifat partai besar seperti untuk kegiatan rapat, seminar atau diskusi.
"Biasanya tamu asing kan lebih memilih hotel yang berada di tengah kota. Sementara kita posisinya berada di dalam (pinggiran kota, red.)," katanya.
Sebagai hotel dari "anak perusahaan" PT Pertamina, Hotel Patra lebih banyak digunakan oleh pemerintah untuk acara rapat kedinasan.
Hasil pantauan, di Patra Semarang tampak sesekali personel polisi berseragam lengkap dengan senjata api mengamati keadaan sekeliling hotel.
Selain di Patra Semarang Convention Hotel, pengamanan dari pihak kepolisian juga terlihat di Hotel Citraland dan Hotel Horison yang terletak di kawasan Simpang Lima Semarang.
Pengamanan juga terlihat di Hotel Novotel Jalan Pemuda Semarang dan Hotel Grand Candi Jalan Sisingamangaraja. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009