Jakarta (ANTARA) - Keempat belas warga negara Indonesia (WNI) yang semula bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) Long Xing 629, dijadwalkan tiba di Tanah Air pada Jumat pukul 15.50 WIB dari Korea Selatan.

“Tadi pagi mereka sudah berangkat dengan Garuda Indonesia menuju Jakarta, dan semuanya dalam keadaan sehat,” kata Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi melalui rekaman video yang dikirim kepada media, Jumat.

Para ABK itu pulang ke Indonesia setelah menjalani masa karantina wajib terkait COVID-19 di sebuah hotel di Busan, Korea Selatan.

Dalam rekaman video dari KBRI Seoul, para ABK bahkan sempat berbicara melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat sedang menanti keberangkatan di Bandara Incheon.

Para ABK yang sebelumnya bekerja di kapal berbendera China tersebut meminta dipulangkan ke Tanah Air, setelah tiga rekan mereka meninggal dunia di atas kapal dan kemudian jenazahnya dilarung di laut lepas (burial at sea).

Baca juga: Menlu paparkan rincian perkara 46 ABK WNI di kapal berbendera China

Baca juga: China sebut larung jasad ABK WNI sesuai aturan ILO, disetujui keluarga

Mereka juga diduga mengalami pelanggaran hak asasi manusia selama bekerja di kapal tersebut.

Saat ini, Kemlu RI bersama otoritas hukum di Tanah Air tengah berupaya menyelidiki kasus tersebut dan memastikan bahwa hak-hak para ABK dipenuhi.

Keempat belas ABK tersebut merupakan sebagian dari total 46 WNI, dan tiga WNI yang meninggal dunia, yang sebelumnya bekerja di empat kapal perusahaan China. Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan perlindungan bagi mereka.

Sebagian besar dari 46 ABK tersebut telah terlebih dahulu pulang ke Tanah Air sedangkan dua ABK masih berada di perairan Korea untuk menyelesaikan proses keimigrasian sebelum dipulangkan kemudian. Sementara itu, satu ABK meninggal dunia di Busan karena menderita pneumonia.

Baca juga: Indonesia minta China selidiki lebih lanjut kondisi kerja kapal ikan

Baca juga: Charles Honoris: Pemanggilan Dubes China harus bahas pelanggaran HAM



Ini penjelasan menlu terkait 4 ABK meninggal di kapal China

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020