Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Arab Saudi telah memasang “gerbang sterilisasi diri” di pintu masuk Masjidil Haram Mekkah dan Masjid Nabawi Madinah awal bulan ini, dalam upaya memerangi penyebaran virus corona baru.
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Saudi, Jumat, langkah itu adalah bagian dari inisiatif “Bersama-sama Menjaga” yang dilakukan pemerintah sejak pandemi menghantam kerajaan itu.
Presidensi Umum untuk Masjidil Haram dan Masjid Nabawi meresmikan portal canggih, yang mensterilkan orang dengan semprotan antiseptik dan dilengkapi dengan kamera termal untuk mendeteksi suhu dari jarak enam meter dan layar pintar untuk membaca suhu. Layar itu dapat membaca suhu beberapa orang secara bersamaan.
Semua pekerja di kedua masjid akan diminta untuk melewati gerbang sebelum memasuki kompleks dan sistem itu sendiri akan disterilkan secara berkala, menurut keterangan tersebut.
Arab Saudi telah mulai melonggarkan aturan penguncian secara perlahan sejak akhir April lalu, yang ditandai dengan pembukaan kembali toko ritel dan pusat perbelanjaan bagi publik dari pukul 09.00 hingga 17.00 waktu setempat.
Meski demikian, protokol kesehatan lengkap masih diberlakukan, salah satunya melalui pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk mal dan keharusan menjaga jarak fisik.
Pelonggaran aturan penguncian dimungkinkan karena Kementerian Kesehatan Saudi telah melacak dan mengobati penyakit akibat virus corona melalui teknik pengujian virus yang beragam, demikian dilaporkan Arab News.
Lembaga statistik independen Worldometer mencatat total kasus virus corona di Arab Saudi hingga 8 Mei 2020 mencapai 33.731 dengan 219 kematian dan 7.798 pasien dinyatakan sembuh.
Baca juga: Kabar baik, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi segera dibuka kembali
Baca juga: Saudi larang tarawih, itikaf di Masjidil Haram dan Nabawi saat pandemi
Baca juga: Persiapan akomodasi jemaah haji Indonesia di Mekkah hampir selesai
Saudi Arabia pasang gerbang sterilisasi di Masjidil Haram dan Nabawi
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020