JAKARTA(ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik, Anas Urbaningrum membantah Komisi Pemilihan Umum (KPU) berpihak pada capres incumbent. Hal ini terkait dengan beredarnya SMS yang mengabarkan KPU sengaja mematikan server.

"Tidak benar KPU berpihak kepada capres incumbent dengan mematikan server. Karena suara Partai Demokrat turunnya dalam perhitungan tabulasi KPU," katanya, Kamis.

Bahkan Anas sangat meyakini suara yang diraih SBY dalam pemilu presiden 2009 tidak jauh berbeda dari hitungan quick count seperti yang diperlihatkan sejumlah lembaga survey yang kredibel.

"Kami yakin pada akhirnya jumlah suara dari hitungan manual KPU takkan jauh berbeda dengan hasil quick count. Karena itu SMS yang bereda itu sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Menurutnya, selama ini quick count yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei, baik pada pilpres 2004 maupun pada sejumlah pilkada hasilnya terbukti bisa dipercaya dan bisa dipertanggungjawabkan.

"Pengalaman dari beberapa lembaga survei menunjukkan quick count pada pilpres 2004 dan sejumlah pilkada, bisa dipertanggungjawabkan hasilnya," tambahnya.

Lebih jauh katanya, selain itu tim kampanye daerah (timkamda) SBY-Boediono juga telah menghitung. "Bahkan laporan dari timkamda itu jumlah suara yang diraih SBY-Boediono masih diatas jumlah suara yang didapatkan SBY-Boediono pada quick count," tegasnya.

Menyinggung masih adanya upaya tim Megawati-Prabowo yang terus menggugat hasil pilpres 2009, Anas menilai sebagai sesuatu yang wajar dan bisa memahami situasi tersebut. "Kalah, kemudian tidak menerima kenyataan dan marah-marah itu wajar, justru yang tidak wajar jika tidak menang tapi tertawa-tawa,? tandasnya.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009