Jakarta, (ANTARA News) - Seorang pria yang diduga stres terjun dari lantai 6 gedung Food Court lantai enam Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA), Jalan Fahrudin,Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kanit Reskrim polsek Tanahabang, Iptu Sutrisno di Jakarta, Kamis mengatakan, ada seorang ibu dan putrinya yang mengaku sebagai keluarga pria yang langsung tewas seketika itu setelah meloncat dari lantai enam gedung tersebut.
"Mereka menduga pria tersebut adalah keluarganya yang akhir-akhir ini memang menderita stres," ujarnya di lokasi kejadian.
Ia mengatakan, ibu itu mengaku bernama Lili warga Kebon Kacang, Tanahabang, Jakarta Pusat, mengaku telah membawa kerabatnya itu ke psikiater beberapa hari yang lalu.
"Lili mengajak korban jalan-jalan di Metro. Namun setelah 2 jam tidak pulang-pulang ke rumah. Maka dari itu, Lili langsung menuju ke sini untuk mengetahui apa itu saudaranya atau tidak. Kita masih melakukan interogasi," kata Sutrisno.
Korban, lanjut Sutrisno, bercirikan tinggi 160 sentimeter, mengenakan kaos berwarna biru muda, celana panjang berwarna abu-abu, tidak mengenakan alas kaki.
"Pria tersebut sama sekali tidak mengantongi kartu identitas. Polisi hanya berhasil mengidentifikasi cirri-ciri dan pakaian yang dikenakan," kata Sutrisno.
Sementara itu Lili mengaku mengenal korban yang ternyata adiknya dari sandal yang ditemukan pembantunya di sekitar mayat korban.
"Pembantu saya sempat mencari kemana-mana. Setelah yakin itu sandal milik adik saya, kita langsung menuju lokasi kejadian," ungkapnya sambil menangis tetapi enggan menyebutkan nama adiknya itu.
Diperkirakan lelaki tersebut berusia 30 tahun, mengenakan baju biru dan celana jins.
Sementara itu Manager Gedung Metro Tanah Abang, Setiarto Haryono mengatakan, korban diduga pengunjung Food Court yang berada di lantai enam.
"Dari lantai tersebut ada jendela yang dibuka paksa," ujar Haryono.
Sedangkan Haris, Petugas kemanan gedung menjelaskan, sebelum diketahui ada korban terjatuh dia sempat mendengar teriakan serta suara benturan keras yang berasal dari belakang gedung.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009