London, (ANTARA News) - Kepala pemerintahan HAMAS di Gaza, Ismail Haniya, mengemukakan HAMAS akan menerima gencatan senjata dengan syarat-syarat yang "jelas dan sederhana".
Syarat itu adalah pencabutan blokade terhadap Gaza, pembukaan perlintasan serta penarikan penuh pasukan Israel.
"Cuma ada satu jalan untuk maju dan tidak ada lainnya. Syarat-syarat kami bagi gencatan senjata baru adalah jelas dan sederhana," tulisnya seperti dimuat harian Independent dan dikutip AFP.
"Israel harus menghentikan kejahatan perangnya dan menghentikan pembantaian terhadap rakyat kami, sepenuhnya mencabut tanpa syarat pengepungan ilegal terhadap Jalur Gaza, dan membuka semua perlintasan perbatasan kami serta mundur sepenuhnya dari Gaza."
Haniya menulis, jika hal itu dipenuhi, pihaknya bersedia untuk mempertimbangkan berbagai hal lainnya.
Dia menolak pernyataan-pernyataan yang menyalahkan HAMAS sehubungan mereka telah menolak untuk memperpanjang enam bulan gencatan senjata dengan Israel.
Haniya mengatakan Israel telah membuat kehidupan di Jalur Gaza "seperti di neraka" lewat "pencekikan" ekonomi.
Menurut Haniya, warga Palestina "terperanjat karena para anggota Uni Eropa tidak memandang pengepungan yang sewenang-wenang tersebut sebagai bentuk agresi."
Dia bersikukuh serangan Israel tersebut tidak akan berhasil.
"Pada akhirnya, bangsa Palestina adalah bangsa yang sedang berjuang demi terbebas dari pendudukan dan demi tercapainya suatu negara merdeka dengan Jerusalem sebagai ibukotanya serta pulangnya para pengungsi ke desa-desa tempat mereka pernah terusir."
"Apapun pengorbanannya, pembantaian Israel yang terus menerus tidak akan menghancurkan keinginan kami untuk bebas dan merdeka." (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009