Beijing (ANTARA News) - Perekonomian China tumbuh 7,9 persen selama kuartal kedua 2009, kata pemerintah, Kamis, pembalikan yang mengagumkan bagi kekuatan utama Asia yang didorong oleh paket stimulus yang besar.

Pertumbuhan perekonomian ketiga terbesar di dunia itu kembali mengalami kenaikan setelah tumbuh hanya 6,1 persen di kuartal pertama tahun ini, yang merupakan pertumbuhan terendah selama lebih dari satu dekade.

Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh 7,1 persen selama semester pertama 2009 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kata Biro Statistik Nasional.

Hal ini meletakkan China kembali pada jalurnya untuk meraih tujuannya untuk tumbuh 8,0 persen untuk satu tahun, di tengah krisis keuangan dunia, meski pemerintah mengingatkan banyak perangkap yang masih membentang di depan.

"Ada banyak kesulitan dan tantangan yang menghadang kinerja ekonomi nasional saat ini," kata juru bicara biro itu, Li Xiaochao.

"Dasar dari pemulihan masih lemah. Moment untuk naik masih tidak stabil. Pola pemulihan masih tidak seimbang dan jadi masih ada faktor ketidakpastian yang rentan."

Sebelum krisis ekonomi dunia menghadang tahun lalu, pertumbuhan China mencapai dua digit dari 2003 sampai 2007.

Pemerintah pada November mengucurkan paket stimulus senilai empat triliun yuan (580 miliar dolar AS) yang memberikan hasil yang mengejutkan.

Investasi aset tetap China di perkotaan, syarat bagi belanja infrastruktur pemerintah, naik 33,6 persen selama semester pertama 2009 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, kata biro itu.

Investasi di aset tetap di perkotaan naik 35,3 persen selama Juni dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menurut biro itu.

Sementara itu, indeks harga konsumen, faktor utama inflasi, turun 1,7 persen selama Juni dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, penurunan yang terus terjadi dari Mei yang anjlok 1,4 persen, kata biro itu.

Meski demikian, kalangan analis mengatakan inflasi dapat membuat pembalikan dengan cepat dan memberikan masalah bagi perencanaan ekonomi China.

Indeks harga konsumen naik 5,9 persen selama 2008 namun melemah secara signifikan karena krisis dunia melambatkan perekonomian China.

Produksi industri China, yang mengilustrasikan aktivitas miliaran pabrik dan industri rumah tangga, naik 9,1 persen di kuartal kedua 2009 dari tahun sebelumnya, kata biro itu.

Selama Juni, produksi industri naik 10,7 persen dan 7,0 persen untuk semester pertama 2009. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009