New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia melonjak pada Rabu waktu setempat, terangkat oleh penurunan persediaan minyak mentah AS yang memberikan kesan naiknya permintaan di konsumen energi terbesar dunia.

Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Agustus, terangkat 2,02 dolar AS menjadi ditutup pada 61,54 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus melonjak 2,23 dolar AS menjadi menetap pada 63,09 dolar AS per barel.

Pasar menyambut baik laporan mingguan minyak pemerintah AS dan harga minyak naik cepat di paruh kedua sesi perdagangan.

Departemen Energi Amerika mengatakan, bahwa cadangan minyak mentahnya merosot lebih besar dari yang diperkirakan 2,8 juta barel pada minggu yang berakhir 10 Juli, karena meningkatnya produksi penyulingan.

Data juga menunjukkan bahwa persediaan destilasi (sulingan), termasuk bensin dan solar, yang telah meningkat selama berbulan-bulan, meningkat kurang dari yang diperkirakan.

Destilasi naik 600.000 barel, daripada rata-rata proyeksi 1,5 juta barel.

Yang kontras, persediaan bensin melonjak 1,5 juta barel, lebih kuat daripada 900.000 barel yang diperkirakan.

"Ada permintaan mengerikan dan kami masih memiliki persediaan baik dari segalanya," kata Mike Fitzpatrick dari MF Global.

"Laporan persediaan sama sekali tidak merubah keadaan terlalu banyak."

Tetapi pasar telah didukung "ketidakmampuan untuk membangkitkan posisi terendah baru dua hari lalu," tambahnya.

Analis Calyon Christophe Barret mengatakan, statistik mingguan lebih atau kurang sesuai dengan harapan.

"Stok minyak mentah, walaupun turun signifikan selama beberapa pekan, tetap tinggi," kata Barret.

Pasar juga mencerna berita bahwa kelompok militan utama Nigeria telah menyatakan gencatan senjata selama 60-hari dalam "perang minyak" dengan pemerintah setelah dilepasnya pemimpin mereka Henry Okah berdasarkan perjanjian amnesti.

Gencatan senjata militan yang kedua dalam waktu kurang dari satu tahun itu berlaku hanya 48 jam setelah pemberontak meledakkan pelabuhan minyak di Lagos, dalam serangan pertama mereka di luar wilayah produksi minyak utama Delta Niger.

Gerakan untuk Kemerdekaan Delta Niger (MEND) telah menyerang perusahaan-perusahaan besar minyak dan tentara di bagian selatan selama lebih dari tiga tahun menuntut lebih besar dari kekayaan minyak untuk masyarakat setempat.

Kampanye mereka telah mengurangi produksi minyak harian Nigeria sekitar sepertiga dan berkontribusi terhadap kenaikan harga baru-baru ini.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009