Jakarta (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Garuda) menegaskan, sampai saat ini tetap menjadwalkan pelayanan penerbangan rute ke Eropa pada awal 2010 dengam membidik tiga rute utama yakni Amsterdam, Frankfurt dan London.
"Tidak realistis (kalau dipercepat) karena ke sana itu butuh persiapan sekitar 6-9 bulan," kata Dirut Garuda, Emirsyah Satardi Jakarta, Rabu, usai menghadiri penjelasan pencabutan larangan terbang empat maskapai Indonesia ke UE bersama Duta Besar Komisi Eropa untuk Indonesia, Julisan Wilson dan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal.
Sejumlah persiapan itu antara lain kerjasama dengan maskapai internasional dalam penyediaan layanan seperti layanan antar maskapai.
"Pasarnya cukup besar. Dari tahun ke tahun tren turis Eropa ke Indonesia makin tinggi. Kita siap berkompetisi dengan maskapai asing. Pesawat kita juga sudah siap," katanya.
Penjualan tiket Garuda untuk pasar ke Eropa per bulan, berdasarkan pengalaman selama ini sekitar 1,5-2 juta dolar AS. "Yang pasti, kita siap kerjasama operasi dengan sejumlah maskapai dari Eropa," katanya.
Garuda bersama tiga maskapai lainnya, yakni Mandala Airlines, Airfast dan Premi Air, sudah diizinkan untuk terbang ke Eropa. Sebelumnya sejak Juli 2007, seluruh maskapai Indonesia dilarang terbang ke negara itu karena dinilai tidak aman. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009