Auditor harus terus di-refresh khususnya mengenai penguasaan terkait mutu melalui cara pembenihan atau pembudidayaan ikan yang baik
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), organisasi di bawah PBB, menyelenggarakan pelatihan penerapan cara pembenihan ikan yang baik (CPIB) untuk ikan patin dan lele.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis menyampaikan penyelenggaraan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para auditor CPIB.
"Auditor harus terus di-refresh khususnya mengenai penguasaan terkait mutu melalui cara pembenihan atau pembudidayaan ikan yang baik. Mereka yang nantinya bertanggungjawab melakukan transfer pengetahuan terhadap masyarakat. Dengan demikian, produktivitas benih bermutu akan terjamin," katanya.
Apalagi, lanjut dia, saat ini permintaan pasar terhadap komoditas ikan patin dan lele cukup tinggi sehingga dituntut ketersediaan benih yang terjamin, baik jumlah maupun kualitas.
Pembinaan terhadap Tim Pembina Mutu CPIB lanjut dia, harus terus dilakukan meskipun di masa pandemi CIVOD-19 agar mutu benih yang dihasilkan sesuai dengan standar.
Ia menyampaikan terdapat dua hal yang akan didorong, pertama peningkatan mutu benih melalui penerapan CPIB dan tata logistik benih yang efisien. Dan kedua, peningkatan produktivitas melalui intensifikasi sistem perbenihan dan mendorong industrialisasi benih.
Sementara itu, Ketua Bidang Budidaya Patin APCI, Imza Hermawan yang juga narasumber dalam kegiatan Training of Trainer (ToT) itu mengungkapkan bahwa suplai benih yang cukup dan bermutu menjadi faktor paling pokok untuk menggenjot produksi budidaya.
Menurutnya, pemerintah perlu menentukan langkah konkret untuk mewujudkan swasembada benih nasional.
"Di masa pandemi COVID-19, terutama untuk wilayah Jawa Timur memang ada penurunan ketersediaan benih patin. Saya rasa ini yang perlu kita carikan solusi. Selain peningkatan mutu melalui CPIB, keterjaminan akses induk/calon induk unggul bagi para pembenih harus dijamin, sehingga produktivitas bisa didorong," ucapnya.
Saat ini, komoditas patin dan lele merupakan produk unggulan perikanan budidaya yang telah memasyarakat. Permintaan terhadap dua komoditas ini terus naik dan diprediksi terus meningkat.
KKP dengan APCI juga telah berhasil membuka peluang ekspor patin ke Timur tengah dengan memperkenalkan branding Indonesian Pangasius.
Baca juga: KKP salurkan bantuan 53,1 juta benih ikan, pastikan budidaya berjalan
Baca juga: KKP distribusikan benih ikan lele dan udang galah unggul
Baca juga: KKP tebar 2,7 juta benih ikan lokal awal 2020
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020