Abuja, (ANTARA News) - Kelompok gerilyawan paling terkenal di Nigeria menyatakan kelompok itu akan melaksanakan gencatan senjata 60 hari mulai Rabu, setelah pembebasan pemimpinnya Henry Okah.
Gerakan bagi Emansipasi Delta Niger (MEND) menyatakan kelompok tersebut juga akan menghentikan serangannya, yang telah melumpuhkan industri terbesar gas dan minyak di negeri itu, guna memungkinkan pembicaraan perdamaian dengan pemerintah, demikian dikutip dari Reuters.
"Masa gencatan senjata diharapkan akan menciptakan suasanya yang memungkinkan bagi kemajuan dialog," kata MEND dalam satu pernyataan.
Okah dibebaskan dari tahanan di kota Jos di bagian tengah negeri tersebut pada Senin, setelah menjadi tokoh senior utama gerilyawan yang menerima tawaran pengampunan Presiden Umaru Yar`Adua.
Okah mengatakan kepada Reuters, Selasa, kerusuhan oleh kelompok garis keras tampaknya akan berlanjut sampai pemerintah memulai pembicaraan dengan kelompok gerilyawan.
Beberapa pengulas juga telah menduga MEND akan terus menyabot instalasi minyak, menyusul serangan Senin terhadap dok minyak Lagos, sehingga menewaskan lima orang, yang pertama di luar Delta Niger sejak dimulainya serangkana serangan paling akhir.
Serangan MEND itu adalah reaksi terhadap serangan terbesar militer pada Mei lalu di wilayah tersebut dalam beberapa tahun.
MEND menuntut militer ditarik dari daerah tertentu di Delta Niger, pusat sektor minyak anggota OPEC, sebelum pembicaraan dapat dimulai.
Kerusuhan tersebut telah memaksa Royal Dutch Shell, perusahaan utama minyak AS, Chevron, dan Agip dari Italia mengurangi produksi sebanyak 300.000 barel per hari dalam enam pekan belakangan dan telah mendukung kenaikan harga minyak global.
MEND, faksi longgar kelompok gerilyawan, Senin, menyatakan kelompok itu ingin mengadakan pembicaraan dengan pemerintah tapi juga mengancam akan meningkatkan serangan.
Pembebasan Okah telah menjadi salah satu tuntutan utama MEND sejak dilancarkannya aksi kekerasan terhadap sektor perminyakan pada awal 2006.
Banyak orang menduga Okah adalah otak di balik MEND, tapi ia telah membantah bahwa ia adalah pemimpin kelompok tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009