New York (ANTARA News/AFP) - Dolar AS diperdagangkan terutama menguat pada Selasa waktu setempat, di tengah matinya respon terhadap data ekonomi yang muncul kuat di permukaan, tetapi berisi rincian lebih lemah dibandingkan usulan yang disoroti,

Euro menyusut menjadi 1,3966 dolar pada 2100 GMT dari 1,3982 dolar di New York pada akhir Senin. Dolar menguat menjadi 93,50 yen dari 92,86 yen.

Pasar uang mempertimbangkan data yang menunjukkan penjualan ritel AS naik untuk yang kedua bulan berturut-turut pada Juni, sebesar 0,6 persen.

Tapi tidak termasuk penjualan bensin, kendaraan bermotor dan komponen, penjualan ritel jatuh untuk empat bulan berturut-turut.

Sebuah laporan terpisah menunjukkan harga grosir AS naik tajam 1,8 persen pada bulan Juni, yang tampak mengurangi ketakutan deflasi, meskipun analis mengatakan bahwa biaya energi merupakan faktor utama.

"Pada padangan sekilas pertama, laporan penjualan ritel dan harga produsen jauh lebih baik dari yang diharapkan," kata Kathy Lien, ahli strategi uang Global Forex Trading.

"Namun, melihat lebih dekat di kedua laporan itu menunjukkan bahwa peningkatan dalam pengeluaran konsumen dan inflasi tidak didorong oleh kenaikan bahan dalam kegiatan nyata."

Lien mengatakan, kenaikan dolar berkurang karena pasar mencerna data dan greenback mendapat sedikit dukungan dari laporan laba Goldman Sachs yang menguat, membantu mengurangi kekhawatiran jatuhnya sistem keuangan.

Dia mencatat bahwa kegugupan di pasar keuangan membantu meningkatkan dolar, dan hal ini dapat beralih jika laporan penghasilan dan ekonomi minggu ini menyatakan ekonomi melambung.

Euro juga menderita oleh berkurangnya harapan bahwa perekonomian terbesar Eropa dapat segera merangkak keluar dari resesi.

Indeks keyakinan investor ZEW di Jerman mencatat sedikit penurunan pada Juli, data menunjukkan. Indeks, yang mengukur `mood` dari pelaku pasar keuangan, jatuh 39,5 poin pada Juli dibandingkan dengan 44,8 pada bulan Juni.

Data ini "menimbulkan keraguan atas lingkup dan kecepatan dari pemulihan, dan menekan euro," kata ahli strategi Stuart Bennett dari Calyon Credit Agricole di bank CIB.

Euro cenderung meningkat ketika investor menjadi lebih optimis mengenai pandangan ekonomi dan membeli apa yang dianggap sebagai mata uang berisiko lebih tinggi.

Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,0885 Franc Swiss naik dari 1,0824 pada hari Senin. Pound naik menjadi 1,6307 dolar dari 1,6228 dolar.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009