Pekanbaru (ANTARA News) - Panitia Pelaksana Hari Keluarga Nasional (Harganas) Provinsi Riau bertanggungjawab merawat dan mengobati Kamaruddin (9), korban salah khitan saat khitanan massal di Kantor Kecamatan Belilas, Kabupaten Indragiri Hulu, Senin (7/7).
"Ini kecelakaan, sama sekali tak ada faktor kesengajaan, Panitia akan bertanggungjawab membiayai pengobatan Kamaruddin," kata Kepala Biro Humas Setda Riau, Zulkarnain Kadir, di Pekanbaru, Selasa.
Panitia pelaksana khitanan massal yang melakukan khitanan terhadap 170 orang bocah ini adalah gabungan dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Indragiri Hulu. Sedangkan sebagai pelaksana dilapangan Dinas Kesehatan Indragiri Hulu.
Zulkarnain mengatakan, bukti kepedulian panitia Harganas Riau yakni dengan merawat bocah tersebut di rumah sakit di Pekanbaru.
"Saat ini Kamarudin sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Awal Bross di Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan intensif," kata Zukarnain.
Menurut dia, semua pembiayaan Kamarudin sampai sembuh akan ditanggung panitia Harganas Riau dan Kabupaten Indragiri Hulu. Sebelumnya bocah tersebut menjalani perawatan penyambungan kembali penisnya di Rumah Sakit Indrasari, Rengat.
"Panitia menanggung biaya untuk memperbaiki `burung` Kamarudin. Karena di Rengat perawatan tidak maksimal maka panitia berinisiatif membawa Kamarudin ke Pekanbaru," kata Zulkarnain.
Mengutip keterangan dokter yang merawat Kamaruddin, menurut Zulkarnain, besar kemungkinan kesembuhan bagi Kamarudin, meski penisnya terpotong alat khitan pisau laser, karena Kamarudin masih bocah.
Bocah kelas tiga sekolah dasar itu menjalani perawatan di Pekanbaru setelah menjalani operasi kecil di RS Indrasari, namun karena Kamaruddin terus merasa nyeri saat buang air kecil, ia dibawa ke Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009