Supari menyatakan dukungannya atas inisiatif organisasi relawan
kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia untuk membangun sebuah rumah sakit (RS) perintis di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
Dukungan tersebut disampaikan Menkes yang didampingi sejumlah pejabat Depkes saat menerima rombongan MER-C di Jakarta, kemarin.
Rombongan MER-C yang melaporkan rencana pembangunan itu adalah Ketua Presidium MER-C Indonesia dr Sarbini Abdul Murad, anggota Presidium dr Joserizal Jurnalis, SpOT, Koordinator Wilayah Papua dr Zacya Yahya Setiawan, SpOK dan dr Hendra, pelaksana operasional RS perintis itu.
Menurut Menkes, pembangunan kesehatan --termasuk pelayanan
kesehatan--yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Depkes, amat
terbantu dengan adanya kegiatan seperti yang dilakukan MER-C itu,
sehingga cakupan pelayanan kesehatan di daerah yang masih belum
terjangkau dapat lebih dipercepat.
"Selama ini Depkes juga telah bekerja sama dengan organisasi sosial lainnya seperti Aisyiyah, gerakan wanita di Muhammadiyah dan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), dan ternyata terjadi sinergi antara program Depkes dengan lembaga seperti itu," katanya.
Dengan adanya rencana yang digagas MER-C tersebut, katanya, maka
pembangunan sektor kesehatan kini mendapatkan akselerasi karena
unsur-unsur lembaga swadaya masyarakat mempunyai rasa tanggung jawab bersama.
Atas program tersebut, Siti Fadilah Supari segera meminta jajarannya untuk melakukan koordinasi dengan MER-C sehingga usaha mulia membantu masyarakat di Provinsi Papua dalam bidang kesehatan itu dapat segera diwujudkan.
Sementara itu, Ketua Presidium MER-C Indonesia Sarbini Abdul Murad
dalam kesempatan itu memaparkan bahwa sebenarnya fokus utama kegiatan MER-C selama ini adalah pengiriman relawan ke berbagai wilayah perang, konflik, dan bencana.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009