Jakarta,(ANTARA News) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan memanggil International Foundation for Electoral System (IFES) terkait bantuan lembaga asing itu terhadap sistem tabulasi nasional Pemilihan presiden (pilpres) 2009 di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kami akan panggil IFES untuk klarifikasi terkait kerjasamanya dengan KPU dalam sistem tabulasi nasional," kata anggota Bawaslu Wahidah Suaib di Jakarta, Selasa.

Informasi yang dihimpun dari Bawaslu menyebutkan pimpinan IFES direncanakan bertemu dengan Bawaslu pada Rabu (15/7), sekitar pukul 13.00 WIB.

"Pemanggilan para pimpinan IFES itu juga menindaklanjuti laporan yang kami terima dari tim sukses pasangan capres/cawapres ," kata dia menambahkan.

KPU dan IFES bekerjasama dalam penghitungan sesungguhnya (real count) dalam sistem tabulasi nasional Pilpres 2009.

"Kami akan mempertanyakan apakah kerjasama dengan lembaga itu (IFES) dibenarkan atau tidak menurut Undang Undang (UU) Pemilu," kata Wahidah.

Memang, ia menjelaskan bahwa keberadaan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asing, termasuk IFES untuk membantu proses pelaksanaan pemilu di Indonesia sudah dikenal sejak lama.

Namun, katanya menambahkan bahwa bantuan-bantuan tersebut tidak boleh diberikan dalam bentuk uang, sosialisasi dan konsultasi.

"Kami akan mempertanyakan dan klarifikasi model kerjasama yang dilakukan antara KPU dengan IFES, termasuk keberadaan lembaga asing itu di Indonesia," kata Wahidah yang juga Koordinator Pokja Pemungutan, Penghitungan dan Rekapitulasi suara Pilpres Bawaslu.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009