Semoga saja dapat meningkatkan sektor PAD dan ekonomi bagi masyarakat di daerah

Meulaboh (ANTARA) - Sebanyak 8.000 ton tiang pancang asal China untuk proyek strategis nasional (PSN) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3-4 Nagan Raya, Provinsi Aceh, mulai dibongkar muat di Pelabuhan Jetty Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Rabu.

“Proses bongkar muat tiang pancang di Pelabuhan Jetty Meulaboh secara perdana ini, diharapkan akan meningkatkan investasi dan pendapatan asli daerah (PAD),” kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Barat, Tarfin di Meulaboh, Rabu.

Menurutnya, pengelolaan Pelabuhan Jetty Meulaboh saat ini sudah diserahkan kepada Perusahaan Daerah Persero Pakat Beusaree, sebagai operator pelaksana pengelolaan pelabuhan barang di Meulaboh.

Hal itu sesuai dengan regulasi (aturan hukum) mengacu pada Qanun Aceh Barat tentang Pengelolaan Pelabuhan Jetty Meulaboh oleh PD Pakat Beusaree, serta adanya MoU antara Pemkab Aceh Barat dengan perusahaan milik daerah tersebut.

Tarfin menjelaskan, kapal pengangkut tiang pancang asal China tersebut selama ini sudah tiba di perairan Aceh pada tanggal 4 Maret 2020 lalu di kawasan Aceh Jaya. Namun karena terbentur regulasi, kemudian kapal berusaha sandar ke perairan Meulaboh pada tanggal 19 April 2020.

Setelah melalui berbagai mekanisme dan aturan bongkar muat kapal dan pengelolaan pelabuhan bersama Bea Cukai dan otoritas terkait lainnya, kata dia, tiang pancang untuk proyek strategis nasional (PSN) PLTU 3-4 Nagan Raya tersebut baru bisa dibongkar muat pada Rabu hari ini.

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyambut baik upaya bongkar muat yang dilakukan di Pelabuhan Jetty Meulaboh, karena hal ini dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat di daerah ini, sekaligus meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk meningkatkan pembangunan.

“Kalau kita belajar dari Kota Cilacap, Jawa Tengah, 50 persen sumber PAD nya dari pengelolaan pelabuhan. Hal ini kita coba terapkan di Aceh Barat, semoga saja dapat meningkatkan sektor PAD dan ekonomi bagi masyarakat di daerah,” ungkap Tarfin.

Baca juga: Aceh Barat jajaki kerja sama wisata dan perikanan dengan Jepang
Baca juga: Ketua DPRK tegaskan Aceh Barat sangat aman untuk investasi

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020