Washington (ANTARA News/AFP) - Resesi global menahan aliran pendapatan ke negara-negara berkembang dari pekerja yang tinggal di luar negeri tahun ini, dengan Amerika Latin dan sub-Sahara Afrika terpukul paling keras, kata Bank Dunia, Senin.
Bank Dunia memproyeksikan aliran pengiriman uang ke negara-negara berkembang akan turun 7,3 persen pada tahun 2009, menjadi 304 miliar dolar AS.
Dalam 2008 uang yang dikirimkan melonjak 15 persen menjadi 328 miliar dolar AS.
Aliran pengiriman uang sangat melambat pada kuartal keempat tahun lalu, kreditur pembangunan mengatakan dalam sebuah laporannya, setelah krisis keuangan global akselerasi mengikuti runtuhnya bank investasi Wall Street, Lehman Brothers pada bulan September.
"Pengiriman uang relatif bertahan karena, sementara arus migrasi baru telah turun, jumlah migran yang tinggal di luar negeri relatif tidak terpengaruh oleh krisis," katanya.
Penurunan pada sektor real estat AS, pusat dari krisis global, diperkirakan mengurangi pengiriman uang 6,9 persen untuk Amerika Latin dan wilayah Karibia.
Bank Dunia memproyeksikan Sub Sahara Afrika akan mengalami penurunan 8,3 persen dalam aliran pengiriman uang.
Akan tetapi, aliran pengiriman uang ke Asia Selatan dan Asia Timur, "sudah kuat" dan diharapkan untuk turun "sedikit" pada tahun 2009.
"Kiriman uang menyediakan sebuah tali penolong ke banyak negara-negara miskin, khususnya mereka yang menghadapi kesenjangan pembiayaan eksternal," ujar Dilip Ratha, ekonom Bank Dunia.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009