London (ANTARA News/AFP) - Dolar AS melemah terhadap euro pada Senin waktu setempat, karena pasar menunggu indikator ekonomi AS dan hasil laba kuartal kedua dari bank-bank bermasalah Amerika, kata para dealer.
Dalam perdagangan sore di London, mata uang tunggal Eropa naik tipis menjadi 1,3971 dolar dari 1,3939 dolar di New York akhir Jumat.
Dolar stabil terhadap mata uang Jepang, pada 92,24 yen dari 92,52 yen akhir Jumat.
Para pelaku pasar sedang menyegarkan diri mereka jelang laporan inflasi, aktivitas manufaktur dan perumahan pekan ini, menyusul data ketenagakerjaan AS yang buruk yang dirilis awal bulan ini.
Mereka juga mengalihkan perhatian mereka kepada hasil laba krusial dari bank-bank utama AS Goldman Sachs, JPMorgan Chase, Bank of America dan Citigroup.
"Penghindaran risiko (risk aversion) muncul, karena para investor mengkhawatirkan skala intensifikasi pemulihan ekonomi global," kata Derek Halpenny, seorang analis mata uang di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di London.
"Dalam waktu dekat pekan ini akan banjir data dari AS. Risalah FOMC pada Rabu akan menjadi salah satu sorotas dengan kenaikan proyeksi yang akan tak bisa diacuhkan termasuk lebih tingginya proyeksi angka pengangguran."
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan mempublikasikan risalah pertemuan pada akhir Juni ketika mempertahankan upaya agresif untuk mengangkat ekonomi AS keluar dari resesi, mempertahankan basis suku bunga mendekati nol, karena memperkirakan kenaikan kembali secara bertahap tanpa inflasi.
Data yang mengecewakan pekan ini akan menempatkan tekanan baru terhadap dolar, yang pekan lalu turun ke posisi terendah lima bulan 91,80 yen, kata para dealer.
Banyak investor mempertimbangkan yen sebagai sebuah tempat investasi yang aman ketika ekonomi tak menentu.
"Kami mencatat meningkatnya pembelian dolar dari perusahaan asuransi jiwa Jepang dapat mengindikasikan dukungan lebih baik untuk dolar terhadap yen," tambah Halpenny.
"Akan tetapi, kami akan menunggu sebuah pengalihan jelas dalam risiko sebelum sinyal potensial untuk dolar naik kembali (rebound)."
Melihat ke depan, Audrey Childe-Freeman dari bank Brown Brothers Harriman mengatakan, data industri mendatang untuk Jerman dan zona euro "berpotensi mendukung euro."
Dalam perdagangan di London, euro dipindahtangankan pada 1,3971 dolar terhadap 1,3939 dolar pada akhir Jumat, 128,98 yen (128.97), 0,8656 pound (0,8598) dan 1,5147 franc Swiss (1,5126).
Dolar berada pada 92,54 yen (92,52) dan 1,0868 franc Swiss (1,0851).
Pound berada pada 1,6103 dolar (1,6205).
Ruble Rusia turun lagi, setelah turun 4,5 persen pekan lalu di tengah melemahnya harga minyak, mendekati apa yang beberapa analis sebut sebuah "zona bahaya."
Keranjang dolar-euro yang dijadikan referensi untuk rubke diperdagangkan pada 38,49.
Di London Bullion Market, harga emas turun menjadi 908,50 dolar per ons dari 913 dolar akhir Jumat lalu.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009