Melbourne (ANTARA News/AFP) – Perempuan Australia yang sedang menjalani peradilan dalam kasus percobaan pembunuhan terhadap Presiden Timor Leste Ramos Horta, Senin, menyatakan lebih baik dipenjara demi pemimpin pemberontak sekaligus kekasihnya, yang terbunuh dalam percobaan pembunuhan itu.
Perempuan kelahiran Timor Timur bernama Angelita Pires (43), dalam wawancara dengan radio pemerintah Australia ABC, menegaskan bahwa dia tidak bersalah dan tidak terlibat dalam serangan pada Februari 2008 itu, dalam peradilan yang berlangsung di ibukota Dili.
Dia menyatakan lebih baik masuk penjara ketimbang menerima amnesti.
Pires dituduh mendukung percobaan pembunuhan dramatis di mana kekasihnya, perwira militer buron Alfredo Reinado, ditembak mati sementara Presiden Jose Ramos-Horta sekarat berjuang mempertahankan nyawanya.
“Saya tidak akan pernah mengakui bersalah dan tidak akan meminta ampun. Haruskah saya?" kata Pires.
“Memohon ampun untuk apa? Untuk sesuatu yang tidak pernah kulakukan? Jika saya harus dipenjara demi kekasihku Alfredo Reinado, anakku, dan rakyat, maka biarkanlah. Saya akan hadapi itu," tambahnya.
Pires tampil di persidangan tanpa mengenakan alas kaki dan mengenakan busana tradisional Timor, bersama 27 orang lainnya yang diajukan ke pengadilan Senin. Dia didakwa melakukan konspirasi dan terancam dihukum lama di penjara jika terbukti bersalah.
Akibat ulah Reinado, Ramos Horta mesti berminggu-minggu berjuang memulihkan lukanya di sebuah rumah sakit di Australia sebelum kemudian pulang ke Timor Leste.
Baru-baru ini tahun ini Ramos mengungkapkan simpatinya kepada mereka yang dituduh berkomplot dan menawarkan pengampunan kepada mereka demi kepentingan harmoni bangsa.
Pengacara Pires, Jon Tippett yang berbasis di Darwin, menyatakan kekhawatirannya bahwa Pires tidak akan menerima peradilan yang adil di bahwa sistem peradilan yang diciptakan oleh PBB di Timor Leste.
“Itu sistem hukum yang ketinggalan jaman. Pengadilan itu tidak adil. Kami takut itu hanya akan menciptakan ketidakadilan dalam kasus kami. Ini adalah kasus yang memerlukan tiga, empat, lima bulan untuk menyiapkannya, bukan seminggu,” paparnya.
Jaksa mulai mengadili dengan dengan mengeluarkan dua pengacara Pires dan memaksa mereka menjadi perhatian publik. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009