Penerbitan perangko seri burung ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia (Burung Indonesia) untuk memupuk kecintaan masyarakat pada kekayaan hayati Indonesia, terutama burung. Indonesia begitu beruntung karena dianugerahi 1.598 jenis burung yang menghiasi seluruh sudut tanah air. Kekayaan tak terhingga ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan keragaman burung terbesar nomor empat di dunia.
Edisi perdana perangko seri burung Indonesia yang mengambil tema 'Pusaka Hutan Sumatera' akan menampilkan enam jenis burung dengan status keterancaman tertinggi yang merupakan burung khas Sumatera. Keenam jenis burung tersebut adalah Julang Jambul-Hitam (Aceros coorugatus), Cekakak Hutan-Melayu (Actenoides concretus), Kuau Raja (Argusianus argus), Luntur Kasumba (Harpactes kasumba), Bangau storm (Ciconia stormi), dan Menthok Rimba (Cairina sculata). Dua jenis terakhir memiliki status keterancaman 'Genting' atau Endangered.
Pemilihan tema dan jenis burung ini telah melalui pertimbangan mendalam dari berbagai pihak, yakni bahwa Pulau Sumatera adalah salah satu pulau teristimewa di Indonesia karena merupakan salah satu pulau dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Pulau ini memiliki jumah mamalia paling banyak di Indonesia. Khusus untuk jenis burung, paling tidak ada 609 jenis burung yang meliputi hampir 40 persen dari jumlah burung yang ada di Indonesia. Sumatera juga adalah salah satu pulau dengan populasi penduduk yang paling tinggi yang linier dengan ancaman perusakan habitat.
Keragaman jenis burung di Indonesia adalah juga sebuah potensi wisata alam pengamatan burung (birdwatching) yang luar biasa, yang diminati wisatawan dari dan dalam luar negeri. Dengan jumlah burung yang hampir 1.600 jenis, ditambah promosi yang gencar dan efektif, diyakini mampu mendulang wisatawan dan menunjang pariwisata Indonesia. Indonesia adalah surga pengamatan burung, artinya melestarikan burung dan habitatnya seperti yang dilakukan Burung Indonesia adalah juga melestarikan pariwisata Indonesia yang memang sudah termasyur sebagai surga wisata alam.
Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009