Pembatasan aktivitas perjalanan itu, kata Juru bicara PTFI, Mindo Pangaribuan kepada ANTARA di Jayapura, Minggu melalui telepon jarak jauh, bertujuan menghindari jatuhnya korban di lingkungan PTFI.
Dia mengakui, sejak Sabtu (11/7) pihaknya sudah mengeluarkan larangan untuk beraktivitas dengan melintasi ruas jalan Timika, ibukota Kabupaten Mimika menuju Tembagapura, atau sebaliknya pada malam hari.
"Karyawan PTFI dan keluarga untuk sementara hanya diizinkan melintasi jalan tersebut pada siang hari dan itu pun harus berjalan bersama-sama beriringan dengan kendaraan lainnya atau konvoi kendaraan," kata Mindo.
Perjalanan dari Timika menuju Tembagapura membutuhkan waktu sekitar dua jam dengan menggunakan kendaraan khusus dan melewati tiga check point.
Saat ini tercatatdua karyawan yang tewas ditembak orang tidak dikenal. Pada Sabtu (11/7) karyawan PTFI berkebangsaan Australia, Drew Nicholas Grant ditembak di Mile-53 dan pada Minggu, security PTFI, Markus Rante Allo tewas ditembak di Mile-51.
Kapolda Papua, Irjen Pol.Drs FX Bagus Ekodanto sejak Sabtu (11/7) memimpin langsung penyidikan guna mengungkap pelaku penembakan itu.
Pada Minggu dini hari sekitar Pkl.02.30 WIT, sekitar 58 personil Polri yang dikirim dari Mabes Polri tiba di Timika untuk bertugas di wilayah konflik itu.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Mungkinperlu dikaji lagi apa Freeport sudah memberikan kesejahteraan kepada rakyat disana?. Jika dilihat jalannya saja sih ngak bener ya masi jauh dari bai. apalagi kesejahteraan rakyat disana. Jangan membedakan mas.
Kedua perlu dikaji pula maksud adanya tanda panah dijalanan itu dan sopirnya dikatakan memperlambat jalannya mobil. Semoga menjadikan bahan adanya.