Brisbane (ANTARA News) - Polri telah meminta keterlibatan Polisi Federal Australia (AFP) dalam upaya penyelidikan terhadap kasus penembakan yang menewaskan Drew Nicholas Grant (38), karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) asal Australia di Mile 53, Timika, Papua, Sabtu (11/7).
Penjelasan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith, dalam penjelasan persnya yang diperoleh ANTARA di Brisbane, Minggu, menanggapi kasus penembakan tersebut.
Menlu Smith mengatakan, dua personil AFP dari Jakarta sudah tiba di Provinsi Papua guna membantu Polri mengungkap kasus penembakan ini.
"Pihak Polri telah menyampaikan kepada pejabat terkait Australia bahwa Polri memberikan prioritas tinggi terhadap kasus ini," katanya.
Pemerintah Australia menyambut baik permintaan Polri agar AFP membantu penyelidikan kasus ini. "Kami sangat berharap pelalu dapat diseret ke pengadilan secepatnya," katanya.
Terhadap kematian Drew Grant, atas nama pemerintah, Menlu Smith menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas peristiwa tragis yang menimpa warganya itu.
Insiden penembakan Drew Grant di Mile 53 itu terjadi ketika mobil naas jenis LWB bernomor lambung 01-2587 yang dikemudikan Jon Biggs melaju menuju Timika dari Tembagapura.
Dalam insiden tersebut, Drew Grant tertembak pada bagian dada dan leher.
Pada 2002, insiden penembakan terhadap warga negara asing juga terjadi di Timika. Ketika itu kelompok separatis Papua terlibat dalam penembakan dua orang guru warga Amerika Serikat. Kelompok separatis Papua yang terlibat adalah grup pimpinan Antonius Wamang.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009