Beberapa kali dalam setiap kesempatan sudah saya tekankan, mari kita saling bahu membahu dalam menangani pandemi COVID-19

Gianyar, Bali (ANTARA) - Bupati Gianyar Made Mahayastra kembali melakukan terobosan positif dengan membantu menjual ikan hasil petani sekitar lima ton ke kalangan aparatur sipil negara (ASN) Gianyar, dengan total pendapatan mencapai Rp150 juta.

“Beberapa kali dalam setiap kesempatan sudah saya tekankan, mari kita saling bahu membahu dalam menangani pandemi COVID-19. Semua sektor usaha kena dampak, sekarang petani ikan yang mengalami kesulitan memasarkan hasilnya, mari kita saling membantu,” kata Bupati Mahayastra saat hadir dalam pasar ikan yang diadakan di halaman kantor Bupati Gianyar, Bali, Rabu.

Baca juga: Bupati Gianyar bahas penanggulangan COVID-19 dengan seluruh kades

“Para petani sudah pelihara Ikan sebelum adanya pandemi, dan ternyata siap dipanen saat kondisi seperti ini. Jadi, stok ikan lumayan melimpah di petani,” jelas bupati.

Saat ini, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan perikanan (DKPKP) Gianyar, di Kabupaten Gianyar terdapat 82 kelompok pembudi daya ikan (pokdakan) dengan luas lahan mencapai 66 ha dan rumah tangga yang yang membudiyakan ikan sendiri di rumah atau RTP sebanyak 1.075 KK.

Bupati Mahayastra mengatakan hal ini bukan baru pertama kali dilakukannya.

Beberapa waktu lalu menjelang Hari Raya Galungan, kebijakan serupa dilakukan untuk membantu para peternak babi di Gianyar, dengan membantu memasarkan daging babi di kalangan ASN Gianyar.

Hasil penjualan ikan di kantor bupati kali ini cukup menggembirakan. Sekitar lima ton ikan terjual dengan total harga mencapai Rp150 juta lebih.

Pendistribusian ikan ke masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) disaksikan juga Sekda Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Gianyar Surya Adnyani Mahayastra, sejumlah Anggota DPRD Gianyar dan kepala OPD terkait di halaman kantor Bupati Gianyar.

Langkah ini diambil Bupati Mahayastra bukan tanpa sebab, mengingat saat pandemi ini ekonomi mengalami kelesuan. Berbagai sektor usaha mengalami kemacetan, tidak terkecuali petani ikan di Gianyar.

Harga pakan yang mahal ditambah lagi sulitnya pemasaran. Stok ikan di kalangan petani sangat melimpah.

Kadis DKPKP Gianyar Dewi Hariani menjelaskan hingga Maret lalu ketersediaan ikan di kalangan petani yang siap dipasarkan jenis ikan lele mencapai 25 ton, ikan nila 3,7 ton, patin 2,5 ton dan sisanya seperti ikan gurami dan udang masing-masing berkisar 500 kg.

Pada kesempatan ini, tidak hanya ASN saja yang turut berpartisipasi namun juga dari kalangan DPRD maupun BUMD di Gianyar.

Harga yang ditetapkan itu sudah merupakan kesepakatan dengan para petani ikan, sehingga mereka tidak dirugikan sama sekali.

Kegiatan ini dapat membantu para petani ikan yang tersebar hampir di seluruh kecamatan seperti Ubud, Blahbatuh, Payangan, Tampaksiring, Gianyar, dan Sukawati.

Hal senada juga ditegaskan oleh ketua Forikan Gianyar Adnyani Mahayastra. Ia sangat mengapresiasi kegiatan ini, selain dapat membantu petani ikan, juga dapat meningkatkan kembali budaya makan ikan di kalangan masyarakat.

Sementara itu, dari kalangan DPRD Gianyar Ketut Sudarsana menambahkan dirinya sebagai wakil rakyat menyambut positif program Bupati Mahayastra dengan mengajak seluruh ASN membeli ikan.

"Tidak dipungkiri kegiatan ini sangat membantu petani di tengah keterpurukan ekonomi seperti ini. Semoga Langkah bijak bupati ini dapat menjadi inspirasi pihak lain untuk melakukan hal yang sama," katanya.

Baca juga: Pemkab Gianyar distribusikan sembako untuk 7.554 KK miskin
Baca juga: Gianyar raih penghargaan pengelola dana desa 2019

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020