Jakarta (ANTARA news) - Pasien virus flu babi(H1N1)kembali bertambah 12 orang sehingga kini jumlahnya menjadi 64 orang yang terdiri atas 43 laki-laki dan 21 perempuan.
"Dari 12 pasien yang baru, lima diantaranya punya riwayat perjalanan ke luar negeri yakni Malaysia, Singapura, Turki, Jepang dan Selandia Baru," kata Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Jakarta, Minggu.
"Sedang berdasarkan kewarganegaraan, dua diantaranya warga negara asing dan 10 warga negara Indonesia," katanya lagi.
Menurut dia, pasien-pasien tersebut masih dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta (8 orang), Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta (2 orang), Rumah Sakit Sanglah Denpasar (1 orang) dan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (1 orang).
Ia menjelaskan, penyakit influenza A (H1N1) baru itu sudah dinyatakan tidak lebih berbahaya dari penyakit influenza biasa sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun tidak lagi merekomendasikan penerapan upaya pencegahan khusus terhadap penyakit tersebut.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menambahkan, 95 persen kasus influenza A (H1N1) di dunia sembuh tanpa mendapatkan perawatan di rumah sakit dan angka kematian akibat penyakit ini juga relatif rendah, sekitar 0,4 persen.
Namun, Siti Fadilah mengatakan, pemerintah tetap menjalankan upaya pencegahan untuk mengendalikan penyebaran penyakit influenza baru yang sejak 11 Juni 2009 dinyatakan sebagai pandemi global itu.
"Itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya percampuran dengan virus influenza A H5N1 yang sebelumnya sudah ada dan menjadi strain virus baru yang lebih ganas," jelasnya.
Menurut dia, upaya pengendalian penyakit itu antara lain dilakukan dengan memasang alat pemindai suhu tubuh di setiap pintu kedatangan penumpang internasional serta mewajibkan semua penumpang yang datang dari negara terdampak influenza A (H1N1) mengisi kartu waspada kesehatan (health allert card) dan mengenakan masker selama minimal tiga hari sejak kedatangan mereka di Indonesia untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan.
Orang-orang yang positif terinfeksi virus influenza A (H1N1), dia melanjutkan, mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan di rumah sakit-rumah sakit rujukan penanganan kasus influenza A (H1N1).
Ia menambahkan, pemerintah juga memberikan obat antivirus oseltamivir (dijual dengan merek dagang Tamiflu-red) kepada pasien yang sudah dinyatakan positif terinfeksi virus influenza A (H1N1).
"Saat ini mereka yang diisolasi di rumah sakit dalam keadaan baik, tanpa keluhan yang menonjol. Bahkan ada yang tidak demam, pilek atau batuk," demikian Menteri Kesehatan.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009