Tangerang (ANTARA News) - Empat orang relawan Posko utama Kertamukti I dan II Situ Gintung, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten dipecat karena terbukti menjual ribuan bantuan korban bencana ke sejumlah pasar tradisional.

Sekretaris Penanggulangan Bencana Situ Gintung, Ahmad Hadi menyatakan, Minggu, empat relawan itu akhirnya diberhentikan menyusul laporan pengungsi tentang adanya penjualan barang bantuan korban Situ Gintung.

"Satu dari empat relawan tersebut berinisial FR. FR merupakan alumni salah satu universitas ternama di Tangerang Selatan," ungkap Ahmad Hadi di Tangerang.

"Saya tidak perlu menyebutkan tiga relawan lainnya. Kini mereka sudah tidak lagi ditugaskan di posko-posko utama baik di Kertamukti I maupun Kertamukti II setelah mengembalikan bantuan itu," kata Ahmad Hadi.

Hadi yang juga Asisten Daerah (Asda) I Kota Tangerang Selatan itu mengaku empat relawan itu beberapa kali dipergoki warga pengungsian ketika mengangkut bantuan logistik yang ada di tempat pengungsian pada malam hari.

"Pengungsi merasakan ada keanehan dengan terus berkurangnya bantuan untuk mereka. Setelah dicek ternyata bantuan tersebut sering diambil oleh empat relawan tersebut tanpa pemberitahuan," katanya.

Bantuan yang dijual misalnya kasur, penanak nasi (magic jar),  kardus mie, selimut, Sembako serta barang lainnya dari  gudang Posko bantuan.

"Pada malam hari mereka melakukan aksinya lalu menaruhnya di mobil pick-up. Bantuan tersebut kemudian di jual di Pasar Ciputat dan beberapa kios yang mengiginkan barang bantuan dengan harga murah," jelas Ahmad Hadi.

Dia mengaku,  empar relawan itu diringkus dan dilaporkan kepada petugas kepolisian setempat. Mereka disidang secara kekeluargaan oleh Polsek Ciputat, kemudian dibebaskan. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009