Samarinda (ANTARA News) - Perjalanan panjang menuju Indonesia harus ditempuh oleh warga Amerika Serikat (AS) bernama Rowan Hepburn (RH), laki-laki 26 tahun, sebelum akhirnya ia dinyatakan positif terserang virus flu H1N1 (babi) di Balikpapan, Kaltim.
Kepala Bidang Penanggulangan Penularan Penyakit, Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Jurnanto menceritakan kepada ANTARA tentang riwayat kontak tertularnya Rowan, warga AS kelahiran Afrika Selatan tersebut.
Menurut Jurnanto, pada 2 Juli 2009, Rowan melakukan perjalanan dari Bangkok, Thailand, menuju Indonesia dengan pesawat udara. Sebelum sampai Jakarta, pesawat yang ditumpangi sempat transit di Malaysia yang kemudian melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Pada 3 Juli 2009, Rowan menuju kota minyak Balikpapan melalui Bandara Sepinggan. Kemudian pada 4 Juli ia chek-in di Hotel SL dan menginap. Sehari kemudian, Rowan merasa ada gejala influenza dan berusaha melakukan pengobatan sendiri dengan obat yang ia bawa atau yang ia peroleh di Balikpapan.
Setelah melakukan pengobatan sendiri namun flu yang disertai panas, batuk dan pilek tidak kunjung sembuh, bahkan kondisinya semakin memburuk. Akhirnya pada 6 Juli pukul 05.30 Wita, ia berobat ke Rumah Sakit Restu Ibu (RS RI), Balikpapan.
Namun karena pihak RS RI mendiagnosa Rowan ada kemungkinan terserang flu H1N1 (dulu disebut flu babi), sedangkan RS tersebut tidak memiliki fasilitas untuk menangani penyakit itu, maka Rowan di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo (RSUD KD) di kota yang sama.
Pada saat itu juga (6 Juli sekitar pukul 05.30) Rowan dilarikan ke RSUD KD. Berdasarkan laporan RS RI dan hasil pemeriksaan RSUD KD, maka saat itu juga Rowan langsung diisolasi di ruang Karamunting dan langsung mendapat pengobatan dan pelayanan sebagaimana mestinya.
Beberapa jam kemudian, tepatnya 6 Juli pukul 11.00 semua stakeholder berkumpul guna melakukan rapat koordinasi di Balikpapan guna membicarakan penyakit yang diderita Rowan sekaligus penanganannya. Hari itu juga sampling darah dan usap sweb tenggorokan dan hidung Rowen dikirim ke Litbangkes Jakaarta.
Mereka yang melakukan rapat cepat terbatas itu antara lain Kabid Penanggulangan Penularan Penyakit Diskes Kaltim (Jurnanto), Kepala Diskes Balikpapan, Kepala KKP Balikpapan, Direktur RSUD KD, Koordinator Penanggulangan Penyakit HINI dan sejumlah pihak lain yang terkait.
Saat itu rapat menyimpulkan Rowan adalah suspect `flu A baru H1N1`, sehingga membutuhkan pelayanan standar untuk kasus tersebut. Kemudian pada Kamis sore, 9 Juli 2009 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Jakarta mengkonfirmasikan Rowan positif H1N1.
Kini, meski Rowan positif H1N1, namun kondisinya terus membaik, bahkan infus Rowan sudah dilepas. "Tingkat kematian flu jenis ini hanya 0,5 persen. Berbeda dengan flu burung yang menyebabkan kematian hingga 75 persen," kata Jurnanto.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009