"Semua debit sumber air di sumur warga saat ini sudah mengecil, sehingga kami kesulitan untuk mendapatkan air bersih," kata Sukri, warga Desa Tlesah, Kecamatan Tlanakan, Jumat.
Sebagian warga terpaksa membeli air untuk kebutuhan rumah tangga seharga Rp50.000 per-tangki. Bagi yang tidak memiliki cukup uang terpaksa antre di sumur siang dan malam hari.
Hal yang sama juga dialami warga di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan. Setiap pagi puluhan jeriken menumpuk di masing-masing sumur warga di desa itu untuk mendapatkan air. Baik untuk kebutuhan memasak, mencuci ataupun kebutuhan hewan ternak mereka.
"Setiap musim kemarau pasti terjadi antrian seperti ini. Soalnya di desa ini memang dikenal daerah kering," katanya.
Kelangkaan air bersih juga dialami warga Desa Panaguan, Campor, Pakong dan sebagian warga di Desa Samiran Kecamatan Proppo Pamekasan.
Warga di kecamatan yang berpenduduk 57.437 jiwa dengan 18.936 rumah tangga ini terpaksa menghemat penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Sementara di Dusun Kotasek, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, warga terpaksa mandi dan mencuci dengan air laut untuk menghemat persediaan air bersih.
"Jadi nyucinya itu dengan air laut lalu disiram dengan air tawar. Sebab jika tidak seperti persediaan air bersih cepat habis. Disini kami kan membeli untuk kebutuhan minum dan memasak," kata Zaini, warga setempat.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan, Ir.Mohammad, menyatakan, pihaknya sudah mempersiapkan bantuan distribusi air ke wilayah yang mengalami kekeringan tersebut.
"Setiap tahun kita memang ada program kesana. Itu kan sudah persoalan sejak dulu. Artinya wilayah kecamatan yang mulai kekurangan air bersih pada musim kemarau saat ini sudah terjadi beberapa tahun lalu," katanya.
Kendatipun demikian, lanjut Mohammad, pihaknya sudah mempersiapkan memberikan bantuan kepada warga yang mengalami kekurangan air bersih tersebut. Hanya saja, mereka harus mengajukan permohonan bantuan ke Pemkab Pamekasan.
"Pemkab nantinya yang akan merekomendasikan ke PDAM Pamekasan untuk menyalurkan bantuan air bersih ke warga yang kekurangan air tersebut," terang Mohammad.
Selain tiga kecamatan, wilayah yang juga kebiasaan kekurangan air bersih pada saat musim kemarau tiba juga ada di empat kecamatan. Yakni kecamatan Galis, Larangan, Kadur, Palengaan, Pegantenan, dan kecamatan Batumarmar.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009