Sumber itu mengatakan pangkalan itu akan terletak di Osh, sebuah kota di Kyrgyzstan selatan, dan akan beroperasi di bawah pengawasan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO).
CSTO adalah satu organisasi keamanan yang beranggotakan Rusia dan enam negara bekas Sovyet yang Moskow gembar gemborkan sebagai satu imbangan terhadap NATO.
Selain itu, Rusia akan dapat mengawasi beberapa lokasi industri pertahanan sebagai imbalan bagi paket pinjaman dua miliar dolar yang Moskow tawarkan kepada negara Asia Tengah yang miskin itu Februari lalu, kata sumber itu.
Tindakan-tindakan itu memperkuat pengaruh Rusia di Kyrgyzstan hanya beberapa hari setelah Presiden Kyrgyzstan Kurmanbek Bakiyev menandatangani satu perjanjian yang mengizinkan Amerika Serikat menggunakan sebuah pangkalan udara di negara itu untuk mendukung operasi-operasi di Afghanistan.
"Kyrgyzstan akan memberikan Rusia mengawasi sejumlah lokasi pertahanan sebagai imbalan bagi kredit dua miliar dolar. Kedua negara juga sepakat pembukaan di Osh sebuah pangkalan militer kedua CSTO," kata sumber itu.
Sumber itu mengatakan bahwa Rusia akan mendapat kekuasan atas pabrik torpedo Desta di Danau Issyk-Kul Kyrgyzstan, bekas pangkalan rahasia penting Sovyet yang memasok peralatan untuk angkatan laut Ruisia.
Perjanjian-perjanjian itu dirampungkan setelah satu delegasi tingkat tinggi Rusia yang dipimpin Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov dan Deputi Perdana Menteri Igor Sechin mengunjungi Kyrgyzstan, Selasa.
Juga pada hari Selasa, Presiden Kyrgyzstan Bakiyev menandatangani satu perjanjian yang mengizinkan AS untuk melanjutkan penggunaan pangkalan udara Manas di luar kota Bishkek.
Jika Moskow membuka sebuah pangkalan baru di Osh, maka itu akan merupakan pangkalan kedua Rusia di Kyrgyzstan setelah pangkalan udara Kant dekat Bishkek. Kyrgyzstan adalah satu-satunya negara di dunia yang menampung pangkalan-pangkalan Rusia dan AS.
CSTO beranggotakan Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia ,Tajikistan dan Uzbekistan.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009