Jakarta (ANTARA News) - Choiruddin atau sering dipanggil Opik, seorang warga Kebun Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, akan menunaikan ibadah haji berkat hasil mengumpulkan dan menjual barang rongsokan.

"Saya menekuni pekerjaan ini sejak tahun 2000 dan alhamdulillah cita-cita saya naik haji akan terkabul setelah terdaftar dalam kelompok terbang pertama di Embarkasi Jakarta 2009," kata Opik, di Jakarta, Jumat.

Menurut pria kelahiran Sidoharjo, Jawa Timur 32 tahun yang lalu, untuk mewujudkan citi-citanya itu, dia t tekun menyisihkan sebagian hasil usaha menjual barang rongsokan seperti plastik dan kertas.

Opik yang mengaku melanjutkan usaha orang tuanya pasangan H.Johar dan Hj. Maria, mampu mengumpulkan kertas/kardus sebanyak 500-1.000 kilogram per hari, sedangkan barang plastik sebanyak 100-200 kilogram per hari.

"Usaha rongsokan ini lumayan dapat menghasilkan keuntungan sekitar Rp300 ribu per hari dan Rp200 ribu di antaranya, disisihkan untuk ditabung," kata bapak beranak satu ini.

Opik dapat mengembangkan usahanya tersebut, karena juga berkat bantuan istrinya yakni Mulyatin (30) yang bekerja mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.

"Saya harus mempersiapkan uang kas sekitar Rp2,5 juta per hari untuk melayani pengumpul barang itu," katanya.

Mereka berdua bergantian menerima barang rongsokan dari puluhan pemulung. Barang berupa plastik dan kertas itu kemudian ditimbang dan uang langsung dibayarkan para penyetor barang itu.

Harga barang rongsokan sejak sebulan yang lalu mengalami kenaikan sehingga penghasilannya meningkat hingga 50 persen dibanding bulan sebelumnya.

"Harga plastik gelas dari Rp6.000/kg naik menjadi Rp7.000/kg, palstik botol dari Rp3.000/kg menjadi Rp3.500/kg, dan kertas dari Rp500 menjadi Rp900/kg," katanya.

Menurut Opik, hasil pengumpulan plastik kemudian disetorkan ke perusahaan di Cibitung, Bekasi, sedangkan kertas dikirim ke Tangerang.

Opik menjelaskan, mendaftarkan calon haji sejak 2007 dan berkat hasil penjualan barang rongsokan itu, dia mampu menyetorkan uang ke bank rata-rata sebanyak Rp5 juta per bulan.

"Saya rencana naik haji hanya sendirian tahun ini, karena uangnya tidak cukup jika mengajak istrinya," katanya.

Menurut Opik, hanya dengan ketekunan dan mau bekerja keras sehingga cita-citanya rencana menunaikan ibadah haji semoga terlaksana tahun ini.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009