Sebelumnya, Kemendag mengeluarkan larangan sementara Impor Binatang Hidup dari RRT untuk merespons awal pandemi yang terjadi di RRT

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyampaikan tujuh kebijakan strategis dalam menghadapi pandemi COVID-19 dengan berpedoman pada Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi COVID-19.

“Sebelumnya, Kemendag mengeluarkan larangan sementara Impor Binatang Hidup dari RRT untuk merespons awal pandemi yang terjadi di RRT,” kata Mendag saat menghadiri webinar bertema ‘Kebijakan Strategis Menghadapi Dampak Pandemi pada Sektor Perdagangan’ di Jakarta, Selasa.

Strategi pertama yang dilakukan yakni realokasi dan refokusing anggaran, di mana Kemendag merealokasi Rp1,224 triliun untuk mendukung penanganan COVID-19 yang akan menjadi bagian dari stimulus ekonomi.

Selain itu, Kemendag mengalokasikan Rp355 miliar untuk membiayai kegiatan yang bertujuan meminimalisir penyebaran dan penanganan COVID-19.

Kedua, lanjut Agus, Kemendag melakukan stabilisasi harga dan jaminan stok barang kebutuhan pokok. Hal tersebut dilakukan dengan menjamin ketersediaan pasokan barang, memastikan kelancaran distribusi barang, deregulasi kebijakan terkait pangan, dan peningkatan koordinasi pemerintah pusat dan daerah.

Ketiga, pengamanan penyediaan alat kesehatan, yang dilakukan dengan pelarangan ekspor sementara antiseptik, bahan baku masker, alat pelindung diri, hingga masker.

“Strategi keempat yaitu pemberian stimulus ekonomi non-fiskal. Misalnya, memberikan fasilitas ekspor-impor kepada penyedia jasa logistik nasional,” ujar Mendag.

Kemudian, Kemendag juga melakukan pengawasan barang beredar atau jasa perdagangan online, di antaranya dengan menutup akun pedagang online yang menjual alat kesehatan dengan menjual harga yang sangat tinggi dan kualitas yang belum tentu original.

Kemendag juga memberikan fasilitas ekspor di masa pandemi, misalnya melalui business matching secara virtual serta penyederhanaan/ pengurangan Larangan Terbatas ekspor dan percepatan proses ekspor melalui National Logistics Ecosystem.

“Bahkan Kemendag berhasil merealisasikan peningkatan ekspor kopi ke Mesir dan rumput laut ke Korea Selatan,” ungkap Mendag.

Setrategi terakhir yakni pemanfaatan forum kerja sama perdagangan internasional, yang dilakukan dengan memaksimalkan kerja sama imbal dagang counter trade dan barter, misalnya G20 yang telah direalisasikan.

Mendag menambahkan bahwa kemendag akan memastikan kebutuhan pokok agar tetap terpenuhi dan perdagangan akan tetap berjalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Kemendag bantu fasilitas kesehatan untuk 157 pasar rakyat

Baca juga: Kondisi pandemi jadi pertimbangan Kemendag tak revisi HET gula

Baca juga: Kemendag tutup ratusan akun pedagang alkes kualitas rendah

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020