Kami telah laporkan ke Kementerian BUMN, pendapatan kami dan laba bersih itu pasti menurun sangat drastis, dari yang tadinya diperkirakan Rp18,1 miliar, skenario kami masih sangat yakin bahwa kami masih bisa laba dengan tingkat di Rp2,1 miliar di akh

Jakarta (ANTARA) - Manajemen Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA optimistis dapat menjalankan tugas dan fungsinya untuk penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional di tengah pandemi COVID-19.

"Meskipun industri media juga ikut terdampak COVID-19, namun kami masih bisa survive dengan cukup baik tanpa mengurangi program-program distribusi informasi yang sangat dibutuhkan masyarakat," ujar Direktur Utama LKBN ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa.

Sejak Januari 2020, ANTARA telah memproduksi konten yang terkait dengan corona atau COVID-19 lebih dari 33.500 berita, tidak termasuk berita foto, video infografis maupun foto story lainnya.

"Jadi kalau dilihat sangat-sangat produktif. Kami berada di garis depan setiap hari, harus menjalankan fungsi kami," katanya.

Dalam setahun, lanjut dia, ANTARA dapat memproduksi lebih dari 200.000 hardnews, ditambah dengan foto maupun video untuk ditampilkan di siaran siaran berita.

Dimas, demikian ia biasa disapa menambahkan, manajemen juga telah melakukan berbagai penyesuaian sehingga LKBN ANTARA tetap bisa menjalankan fungsi secara maksimal sampai akhir tahun dengan tetap tidak merugi.

Kendati demikian, ia mengatakan, arus kas perusahaan yang baik pada akhirnya menjadi kunci penting dalam operasional perusahaan.

"Mohon maaf, keberlangsungan dan pencairan secara reguler dari PSO atau subsidi yang berjalan secara lancar, walaupun itu hanya sekitar 35 sampai 40 persen dari perkiraan pendapatan, tapi itu cukup untuk menjalankan operasional yang menurut kami sangat penting saat ini," katanya.

Pandemi COVID-19, Dimas mengakui, bakal mempengaruhi kinerja pendapatan dan laba bersih LKBN ANTARA yang diprediksi menurun drastis.

"Kami telah laporkan ke Kementerian BUMN, pendapatan kami dan laba bersih itu pasti menurun sangat drastis, dari yang tadinya diperkirakan Rp18,1 miliar, skenario kami masih sangat yakin bahwa kami masih bisa laba dengan tingkat di Rp2,1 miliar di akhir tahun," katanya.

Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima mengatakan PSO dapat digunakan ANTARA untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat hingga ke daerah.

"Masyarakat di daerah-daerah, wilayah yang terpinggirkan dan terluar itu harus dapat mengakses berita-berita yang ada," katanya.

Baca juga: Komisi VI: ANTARA berperan strategis tangkal hoaks di tengah COVID-19

Baca juga: Sejak Januari, ANTARA produksi 33.500 berita terkait COVID-19

Baca juga: ANTARA: Bisa belajar dari buku Bertahan di Wuhan atasi COVID-19


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020