"Kami tetap berdasar metodelogi ilmiah. Tidak asal-asalan," kata Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Indonesia Development Monitoring (IDM) menyatakan, penghitungan cepat sejumlah lembaga survei yang mayoritas memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, cenderung memperkosa metode-metode survei ilmiah.
Husin menegaskan, hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survei itu dapat dibandingkan dengan hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum yang kini masih berlangsung.
"Jadi, kita lihat saja...tunggu hasil penghitungan Komisi Pemilihan Umum," ujarnya.
Penghtiungan cepat sejumlah lembaga survei beberapa jam setelah Pilpres 2009, mayoritas menampilkan keunggulan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, dengan perolehan suara sekitar 60 persen.
Dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lainnya masing-masing Megawati Soekarnoputri-Prabowo serta Jusuf Kalla-Wiranto masing-masing memperoleh sekitar 27 persen dan sembilan persen.
Sementara hasil penghitungan cepat oleh IDM pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto meraih suara 37,45 persen, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono berada di tempat kedua dengan 31,7 persen suara dan ketiga ditempati dengan Jusuf Kalla-Wiranto dengan 30,78 persen. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009