Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Pasar Uang Farial Anwar mengatakan, kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta relatif stabil dan tidak terpengaruh dengan kemenangan pasangan capres SBY-Boediono pada Pilpres, Rabu (8/7).

Menurut dia, nilai tukar rupiah terhadap dolar pada Kamis (9/7) ini tetap pada kisaran Rp10.190-Rp10.205 per dolar AS.

"Kalau saya melihat, nilai tukar rupiah tidak akan menguat secara tajam," katanya di Jakarta, Kamis.

Namun, ia mengatakan, meski nantinya terjadi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar, maka tetap akan sulit menembus angka Rp10.000.

"BI (Bank Indonesia) juga tidak terlalu serius membawa rupiah di bawah level Rp10.000," katanya.

Ia juga mengatakan, para pelaku pasar masih terus menunggu kelanjutan dari proses Pilpres tersebut hingga sampai tahap akhir penyusunan kabinet nanti.

Sementara itu, Pengamat pasar uang lainnya, Edwin Sinaga, mengatakan posisi rupiah saat ini dinilai bagus dan kemungkinan peluang untuk menguat lagi makin besar.

"Kami optimistis peluang rupiah untuk naik sangat besar, setelah dua pasangan SBY-Boediono memenangkan pilpres," ujarnya.

SBY-Boediono, lanjut dia, merupakan pasangan yang sangat dipercayai pasar untuk melanjut program pembangunan dan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi 5 persen dari sebelumnya 4,3 persen. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009