Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jerman memuji pelaksanaan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (pilpres) 8 Juli 2009, yang berlangsung aman di Indonesia.
"Saya betul-betul salut dengan pelaksanaan pemilihan presiden secara langsung di tengah masyarakat yang begitu banyak dengan wilayah yang begitu luas," ujar Duta Besar (Dubes) Jerman untuk Indonesia Baron Paul von Maltzahn dalam wawancara dengan ANTARA News di Jakarta, Kamis pagi.
Baron Paul von Maltzahn menegaskan pelaksanaan pilpres langsung juga dilakukan di negara lain di dunia ini, namun tidak pernah seaman yang terjadi di Indonesia yang masyarakatnya mayoritas Muslim.
Dubes Paul yang mengaku pernah bertugas di negara-negara Timur Tengah, sangat bangga dengan pelaksanaan pilres di Indonesia, yang terdiri atas ribuan pulau dan aneka suku bangsa dan dapat melaksanakan pesta demokrasi dengan aman.
"Siapa pun yang tampil sebagai pemenang dalam pilres, bagi kami tidak masalah untuk bisa bekerja sama dalam semangat hubungan bilateral sejauh pelaksanaan pilpres berjalan dengan jujur dan adil (jurdil)serta aman," katanya.
Dubes yang akan mengakhiri masa tugasnya di Indonesia pada September itu, mengatakan, persoalan keamanan merupakan masalah prinsipil bagi perwakilan asing umumnya dan Jerman khususnya di Indonesia.
Menurut dia, rakyat dan pemerintah Indonesia mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya menjaga pelaksanaan pilpres yang aman.
"Saya sudah ditempatkan di Indonesia sebagai Dubes selama tiga tahun, tapi apa yang saya lihat dari setiap pelaksanaan demokrasi di negara kepulauan yang terbesar di dunia ini sudah sangat baik dibandingkan dengan beberapa negara berkembang yang ada di Timur Tengah," katanya.
Di negara-negara tersebut, pelaksanaan demokrasi tidak sebaik di Indonesia.
Dubes mengatakan, pelaksanaan demokrasi berkaitan erat dengan penegakan hukum (rule of law), kebebasan menyampaikan pendapat (freedom of expression) dan pelaksanaan pemilu.
"Yang jelas, dari sisi pelaksanaan pemilu, Indonesia bisa dijadikan contoh bagi negara lain bahwa sesungguhnya demokrasi merupakan jawaban yang baik dan langkah berikutnya bagaimana penegakan hukum dan kebebasan berekspresi dapat berjalan dengan baik," ujarnya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009