Markas Besar PBB, (ANTARA News) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kerusakan infrastruktur akibat serangan brutal Israel di Gaza mengakibatkan 500 ribu orang kehilangan akses air bersih di bagian utara Jalur Gaza, dan persoalan itu hanya dapat diatasi bila pertempuran telah berakhir.
"Disana tidak ada pemecahan bila pertempuran terus berlangsung karena air bersih itu terletak di zona konflik," kata Kepala Pekerja Bantuan PBB (UNRWA) John Ging di Gaza, Rabu, seperti dilaporkan IINA.
John Ging menambahkan bahwa masa tenang hanya tiga jam setiap hari itu tidak cukup.
"Waktu tenang itu hanya memberi kami waktu untuk menaksir kerusakan, tapi tidak untuk memperbaikinya," kata dia.
Untuk sementara, UNRWA hanya mengantarkan air bersih kepada warga di kawasan-kawasan yang terkena pertempuran, katanya.
Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan pihaknya hanya mengantar makanan siap makan kepada warga Gaza karena tidak ada lagi bahan bakar untuk memasak, lagi pula aliran listrik terputus setiap hari.
PBB juga pada Senin menanggapi tuduhan oleh kelompok-kelompok hak azasi manusia (HAM) bahwa pasukan Israel telah menggunakan senjata-senjata mengandung "phosphorous", suatu bahan kimia yang mengakibatkan timbulnya kebakaran luas.
"Kami belum menemukan bukti kuat mengenai penggunaan phosphorous. Namun, jika benar-benar telah digunakan bahan kimia semacam itu di kawasan padat penduduk, maka kami akan menentang keras dan mengutuknya," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, John Holmes. (*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009