Jakarta (ANTARA News) - Pasangan capres dan cawapres Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono (SBY-Boediono) masih memimpin dalam perolehan suara sementara hasil pemilihan presiden yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta, Kamis.
Hingga pukul 01.30 WIB suara pasangan capres-cawapres yang diusung oleh Partai Demokrat dan 24 partai politik pendukung lainnya itu meraih suara sementara sebanyak 11.369.909 suara atau 61.69 persen dari total suara yang masuk 18.430.133.
Diposisi kedua hasil sementara penghitungan suara oleh KPU diduduki oleh pasangan yang diusung oleh PDIP dan Gerindra, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, yaitu sebanyak 5.261.268 suara atau 28.55 persen.
Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh pasangan yang diusung oleh Partai Golkar dan Hanura, Jusuf Kalla-Wiranto yaitu sebesar 1.798.956 suara atau 9.76 persen.
Hasil penghitungan sementara oleh KPU ini dilansir secara bertahap karena belum semua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mengirimkan data hasil penghitungan suara pilpres.
Data TPS yang telah diterima KPU tersebut berasal dari 25 provinsi dan total TPS yang ada dan tersebar di seluruh Indonesia kurang lebih mencapai 450 ribu TPS.
Sebelumnya anggota KPU Abdul Aziz mengatakan hasil penghitungan cepat ini dihimpun dari sekitar 100 ribu TPS atau sekitar 22 persen dari total jumlah TPS di Indonesia.
"Hasil penghitungan ini sifatnya sementara dan tidak dapat dijadikan referensi," katanya saat menerangkan hasil penghitungan sementara KPU yang dihimpun dari tempat pemungutan suara melalui pesan singkat ini.
Pasangan SBY-Boediono selain unggul dalam penghitungan sementara versi KPU juga unggul dalam versi "quick count" atau penghitungan cepat.
Dari enam lembaga survei yang melakukan penghitungan cepat semuanya menempatkan pasangan yang diusung Partai Demokrat itu diurutan teratas dengan perolehan suara sebanyak kurang lebih 60 persen.
Di posisi kedua ditempati pasangan Megawati-Prabowo dengan 27 persen dan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto dengan perolehan suara kurang lebih 12 persen.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009