Tentara dan gerilyawan itu tewas setelah baku tembak, Selasa di Ingushetia, satu daerah pegunungan yang berbatasan dengan Chechnya yang porak poranda akibat perang, kata kantor-kantor berita Interfax dan RIA Novosti mengutip pernyataan para pejabat lokal.
"Seorang serdadu kami tewas dalam kontak senjata dan enam lainnya dibawa ke rumah sakit akibat luka-luka," kata seorang pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya kepada RIA Novosti. Seorang gerilyawan juga tewas dalam bentrokan senjata itu, tambah pejabat tersebut.
Dalam satu insiden terpisah di Ingushetia, pria-pria bersenjata yang tidak dikenal menembakkan senjata-senjata otomatis ke sebuah kendaraan Kementerian Dalam Negeri, menewaskan seorang personil polisi Magomed BBalayev, kata komite investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan.
Ia tewas di lokasi kejadian itu akibat luka-luka yang dialaminya," kata pernyataan itu.
Seorang polisi juga ditembak mati, Selasa di wilayah Dagestan, yang seperti halnya dengan Ingushetia berpenduduk mayoritas Islam dan dalam tahun-tahun belakangan ini diguncang pemberontakan, kata Interfax dan RIA Novosti.
Dalam insiden di ibukota wilayah Dagestan, Makhachkala," orang-orang tidak dikenal dalam sebuah mobil Zhiguli menembaki dua polisi sewaktu melakukan pemeriksaan dokumen, seorang di antara mereka tewas di rumah sakit akibat luka-luka yang ia derita," kata satu sumber polisi kepada RIA Novosti.
Bentrokan senjata antara pasukan pemerintah dan para gerilyawan sering terjadi di Dagestan dan Ingushetia. Kedua wilayah itu berbatasan dengan Chechnya, yang menjadi lokasi dua perang separatis setelah ambruknya Uni Soviet tahun 1991.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009