Pertumbuhan kuartal pertama seperti diperkirakan akibat pandemi COVID-19, kita masih positif di kuartal I 2,97 persen, dan kita proyeksi di APBN-P 2020 itu sektiar 2,3 persenJakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan melambatnya ekonomi Indonesia kuartal I 2020 yang hanya tumbuh sebesar 2,97 persen secara tahunan (year on year/yoy) diakibatkan guncangan anjloknya permintaan di tengah pandemi COVID-19.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers secara virtual usai rapat terbatas (ratas) dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, menyebutkan komponen pembentuk Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2020 mengalami kontraksi, seperti konsumsi yang hanya tumbuh 2,8 persen dan impor yang negatif 2,19 persen.
“Seperti diprediksi memang pertumbuhan akibat COVID-19 itu dari segi demand terjadi demand shock (gejolak permintaan),” ujar Airlangga Hartarto usai ratas mengenai Antisipasi Dampak Kekeringan Terhadap Ketersediaan Bahan Pangan Pokok.
Namun Airlangga Hartarto mengklaim pertumbuhan ekonomi 2,97 persen pada paruh pertama tahun ini masih baik, jika dibandingkan gejolak ekonomi yang terjadi di dunia akibat pandemi COVID-19.
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,97 persen pada triwulan I 2020
Mantan Menteri Perindustrian itu menyebut realisasi pertumbuhan pada kuartal I 2020 masih sesuai prediksi pemerintah karena masih dalam laju pertumbuhan atau dalam level positif, tidak merosot ke level ekonomi negatif.
Saat ini, kata Airlangga Hartarto, proyeksi asumsi makro pertumbuhan ekonomi nasional yang telah disesuaikan adalah 2,3 persen (yoy) untuk 2020.
“Pertumbuhan kuartal pertama seperti diperkirakan akibat pandemi COVID-19, kita masih positif di kuartal I 2,97 persen, dan kita proyeksi di APBN-P 2020 itu sektiar 2,3 persen,” ujar dia.
Airlangga Hartaro mengatakan ekonomi domestik masih berpeluang terus membaik. Ia mengutip mengutip proyeksi dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyebutkan bahwa Indonesia merupakan satu dari tiga negara di dunia yang masih memiliki prospek pertumbuhan ekonomi positif.
“Prediksi IMF yang masih positif pertumbuhannya China, India, Indonesia. Pemerintah Indonesia di APBN-P 2020 mematok pertumbuhan 2,3 persen,” ujar dia.
Baca juga: Faisal Basri prediksikan ekonomi Indonesia tumbuh 0,5 persen pada 2020
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020