Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) memprediksi pemilihan presiden (pilpres) satu putaran dengan melihat proyeksi suara yang diperoleh pasangan capres dan cawapres unggul atas dua pasangan lainnya yakni 60,28 persen.
"Dari pemantauan quick count (penghitungan cepat) LP3ES pada Pilpres hari ini, SBY-Boediono masih mengungguli dua pasangan lainnya dengan perolehan suara 60,28 persen sehingga diprediksi satu putaran saja," kata Direktur LP3ES, Suhardi Suryadi, di Jakarta, Rabu.
Hasil perhitungan cepat LP3ES menyebutkan pasangan Megawati-Prabowo hanya memperoleh suara 27,40 persen, sedangkan Jusuf Kalla-Wiranto 12,32 persen dari total penghitungan suara di 1.890 TPS atau sekitar 94,45 persen dari total TPS yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Suhardi, pasangan SBY-Boediono mendapat dukungan tertinggi melampaui separuh dari 90 persen TPS jumlah pemilih secara nasional.
Bahkan di kantong-kantong suara yang diprediksi akan dimenangkan oleh pasangan JK-Wiranto seperti Nanggro Aceh Darussalam (NAD), pasangan SBY Boedino menang telak dengan perolehan suara 90,97 persen, sementara JK-Wiranto hanya 4,62 persen.
Ada pun secara nasional, kata dia, rata-rata kemenangan pasangan SBY-Boediono, mencapai 59 suara, sedangkan JK-Wiranto hanya menang di Sulawesi Selatan dengan perolehan suara 62,29 persen, Sulawesi Barat 49,57 persen. Sedangkan Mega-Prabowo hanya memenangi suara di Bali dengan perolehan suara 54,32 persen.
Sementara dari tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilpres kali ini, Suhardi menilai cukup baik karena mencapai 72 persen partisipasi masyarakat pemilih, namun jika dibandingkan dengan tingkat partisipasi pemilu legislatif April 2009 itu tidak jauh berbeda.
Pemilu presiden kali juga dinilai lancar tanpa ada masalah dan signifikan dan dari hasil pantauan LP3ES, proses pemungutan dan penghitungan suara dinilai berlangsung jujur dan adil, dengan indikasi 96,4 persen tidak ada intimidasi atau protes dengan kekerasan di dalam maupun di luar.
Umumnya TPS, kata dia, 93,2 persen ditutup pada waktunya, pemeriksaan KTP dilakukan secara tetap 74 persen, pengecekan jari pemilih yang menggunakan hak suaranya sebesar 68,1 persen.
Selain itu, dari hasil exit polling sementara terkait dengan pilpres yang berlangsung Rabu, (8/7), sebagian besar (81,8 persen) masyarakat memandang optimistis bahwa pemilu akan membawa perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik di massa yang akan mendatang.
Menanggapi adanya kemungkinan salah satu pasangan capres yang melakukan aksi protes terhadap hasil perhitungan cepat LP3ES, Suhardi mengatakan, hal itu bisa saja terjadi, namun pihaknya dapat mempertanggungjawabkan hasil survei tersebut dengan margin error atau tingkat kesalahan untuk pendataan perhitungan cepat hanya satu persen. Sedangkan untuk exit polling dapat mencapai dua persen.
Apabila membandingkan validitas data perhitungan cepat dan exit polling, ia mengatakan perhitungan cepat lebih terpercaya akurasinya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009