Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI menyatakan, hingga Rabu (8/7) petang situasi di Papua relatif kondusif meski terjadi beberapa insiden di wilayah itu saat pelaksanaan Pemilu Presiden 2009.
"Mudah-mudahan saja, situasi ini dapat terus terjaga hingga hasil Pilpres 2009 diumumkan," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen kepada ANTARA News di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, situasi di seluruh wilayah Indonesia termasuk di daerah rawan konflik seperti Nanggroe Aceh Darussalam dan Papua relatif kondusif.
Sebelumnya, dilaporkan adanya pengacau keamanan di Kabupaten Yapen Waropen dan Kabupaten Timika, Papua, yang menyerang tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan senjata. Namun, saat ini pelakunya sudah dapat dibekuk dan kekacauan dapat diatasi.
Pelaku penyerangan di Timika itu menggunakan panah dan senjata tajam, tetapi dapat dilumpuhkan petugas Polda Papua. Saat ditangkap di lokasi persembunyian ditemukan bendera Bintang Kejora yang merupakan simbol Organisasi Papua Merdeka.
Petugas keamanan sempat melakukan kontak senjata dengan pengacau keamanan karena mereka berupaya agar kondisi di TPS menjadi rusuh. Berkat kesiapan pengamanan di sejumlah TPS di Papua itu, maka gerakan pengacau dapat dipatahkan sehingga penduduk setempat dapat menggunakan hak suaranya dengan lancar.
Selain penyerangan TPS pada Rabu (8/7) juga terjadi insiden pembakaran bus karyawan PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua. Insiden pun berlanjut dengan pembakaran terhadap mobil petugas keamanan yang bermaksud menghentikan insiden pembakaran tersebut.
Sementara itu, situasi di perbatasan RI-Papua Nugini juga relatif kondusif. Seperti diketahui, pintu perbatasan RI-Papua Nugini ditutup selama Pilpres 2009. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009