Jakarta (ANTARA News) - Sekjen PB Taekwondo Indonesia (PBTI), Wahyu Hanggono, memberikan acungan jempol kepada atlet-atletnya, meski empat mereka hanya masuk putaran depalan besar kompetisi dunia di Universiade di Serbia.
"Atlet Indonesia prestasinya cukup bagus berhasil mengalahkan atlet dari Rusia, Montenegro dan China," tegas Wahyu di Jakarta, Rabu.
Atlet taekwondo Indonesia gagal melangkah ke semifinal setelah dikalahkan Korsel. Semua itu karena kalah jam tanding.
Padahal, Fransiska, Silviana, Eka Sekar dan Julius Fernando sudah berusaha sekuat tenaga menandinginya.
Namun karena kalah pengalaman tanding, mereka sedikit gerogi melawan atlet Korsel. Demam panggung itu harus dihilangkan melalui jam terbang tanding.
Menurutnya, empat atlet yang dikirim ke Serbia itu tiga dari PAL yaitu Silviana, Fransiska dan Julius Fernando. Satu-satunya mahasiswa di luar PAL adalah Eka Sekar.
Hasil yang diraih atlet nasional di kejuaraan antar mahasiswa dunia itu patut diberikan acungan jempol. Prestasi yang dimiliki mengalami kemajuan pesat.
Pada masa mendatang harus ditingkatkan lagi ke jenjang yang lebih tinggi melalui penempaan di PAL maupun Pelatnas milik PB TI di Jakarta Utara.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009