"Kita akan mempersiapkan kembali penerbitan obligasi baru pada 2010," kata Direktur Utama BTN Iqbal Latanro, usai memberikan suaranya pada Pilpres di TPS 05 Kompleks Menteri-RI, kawasan Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta, Rabu.
Menurut Iqbal, penundaan IPO BTN yang sedianya dijadwalkan pada 2009 tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan.
"Tidak masalah kalau pemerintah menunda IPO, karena pada tahun ini emisi obligasi BTN mencapai Rp1,5 triliun" ujarnya.
Ia menjelaskan, penerbitan obligasi tersebut teralisasi menjelang akhir tahun 2009, sehingga hasil emisi masih efektif digunakan untuk mengembangkan perusahaan.
Meski begitu, Iqbal tidak merinci nilai obligasi yang kelak diterbitkan pada 2010 itu.
Ia hanya menjelaskan, bahwa yang terpenting saat ini pencapaian pos-pos keuangan dapat memenuhi target yang ditetapkan manajeman.
Hingga Juni 2009 laba bersih BTN tercatat Rp229,9 miliar, mendekati target akhir tahun sebesar Rp485 miliar.
"Pada semester II setiap tahunnya, biasanya parameter keuangan lebih besar dari semester sebelumnyan," katanya.
Melihat pencapaian tersebut, Iqbal optimitis BTN dapat meningkatkan performa keuangan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
"Karena itu perseroan selalu siap untuk IPO. Kalau pemerintah bilang go ya kita go," katanya.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009